,مليسيا دان اسلام بوکن ميليک اورڠ ڤوليتيک
, مک ڤرجواڠن اݢام تتڤ دڤرجواڠکن اوليه اومت اسلام دري بيدڠ يڠ لاءين
سام اد كامي منڠ اتاو كامي ماتي

PERJALAN HAJI AKI


Friday 29 June 2012

SIAPAKAH PENYAMBUNG JA'AFAR BIN ABI THALIB UNTUK MEMEGANG PANJI HITAM/PUTIH RASULULLAH DARI UFUK TIMUR?



Ja’far bin Abi Thalib



Beliau adalah Ja’far bin Abi Thalib –semoga Allah meridloinya- syahid pada perang mu’tah, anak paman Rasulullah saw, dan kakak kandung Ali, masuk Islam saat umur beliau masih muda dan ikut masuk Islam bersamanya pada hari itu juga istrinya Asma binti Umais, dan keduanya bertahan saat mendapatkan siksaan dan tekanan dengan gagah berani dan teguh.

Beliau sangat mirip dengan Rasulullah saw dari segi wajah dan prilakunya, dan Rasulullah saw menjulukinya dengan bapak fakir miskin, sebagaimana juga beliau dijuluki dengan pemiliki dua sayap, dimana Rasulullah saw berkata kepadanya saat kedua tangannya putus : “Sesungguhnya Allah telah menggantikannya dengan dua sayap sehingga dia bisa terbang di surga sekehendaknya”. (Al-Hakim).

Ja’far sangat mencintai dan mengasihi fakir miskin, memberi makan mereka dan mereka dekat dengannya, berdialog dengan mereka dan merekapun merasa diajak berbicara olehnya, Abu Hurairah pernah bercerita tentangnya : “Orang yang paling baik dan mengasihi orang-orang miskin adalah Ja’far bin Abi Thalib”. Beliau juga berkata : “tidak ada seorangpun yang memakai sendal, mengendarai unta dan tidur diatas debu setelah Rasulullah saw yang lebih baik selain Ja’far bin Abi Thalib”.

Saat Rasulullah saw merasa khawatir atas para sahabatnya, beliau memilih Ja’far menjadi pemimpin untuk melakukan hijrah ke Habsyah, beliau bersabada : “Hendaknya kalian hijrah ke negeri Habsyah, karena disana terdapat seorang raja yang tidak pernah berbuat zhalim kepada siapapun”. Maka Ja’far dan para sahabat pergi melakukan hijrah ke negeri Habsyah, namun para Quraisy telah mencium gelagat mereka, sehingga mengirim dibelakang mereka Amru bin Al-‘Ash dan Abdullah bin Abi rabi’ah –saat itu keduanya belum memeluk Islam- dengan membawa hadiah untuk diserahkan kepada Najasyi raja Habsyah saat itu; dengan harapan mau menyerahkan Ja’far dan sahabatnya untuk dibawa pulang ke Mekkah dan memaksa mereka untuk murtad (keluar dari Islam).

Saat kedua utusan Quraisy Amru bin Al-‘Ash dan Abdullah bin Abi Rabi’ah berada dihadapan raja Najasyi, keduanya berkata : Wahai paduka raja! Sesungguhnya telah datang dinegeri engkau para pemuda yang bodoh, mereka telah memisahkan agama nenek moyang mereka dan tidak mau mengikuti agamamu (masehi), namun mereka hadir disini dengan membawa agama baru yang mereka ciptakan sendiri, kami sama sekali tidak mengenalmya begitupun dengan engkau, kami telah diutus kepada engkau dari kalangan mereka yang paling mulia dari nenek moyang mereka, paman-paman mereka, dan keluarga mereka untuk kami bawa dan mengembalikan kepada mereka”. Saat keduanya telah selesai berbicara, wajah Najasyi dialihkan kewajah kaum muslimin dan bertanya kepada mereka : “Agama apakah gerangan yang telah memisahkan kalian dari kaum, dan kalian tidak membutuhkan agama kami ?

Maka berdirilah ja’far menjadi juru bicara dari kaum muslimin dan atas nama Islam dihadapan raja Najasyi, beliau berkata : “wahai paduka raja, pada zaman dahulu kami termasuk kaum jahili yang selalu menyembah berhala, memakan bangkai dan selalu melakukan perbuatan keji, memutus silaturahim, berbuat jelek terhadap tetangga, yang kuat menzhalimi yang lemah, hingga datanglah utusan Allah kepada kami seorang Rasul dari kalangan kami, kami telah mengenal nasabnya dan kejujurannya, amanah dan kesuciannya, hingga kami diseru untuk beribadah kepada Allah yang Maha Esa, dan meninggalkan sesembahan yang lain seperti yang telah kami lakukan dan nenek moyang kami sebelumnya seperti menyembah batu dan berhala, memerintahkan kami untuk selalu jujur dalam berbicara, menunaikan amanah, menyambung silaturrahim, berbuat baik kepada tetangga, menjaga diri dari berbuat yang haram dan pertumpahan darah, dan mencegah kami melakukan perbuatan keji, berbicara dusta dan memakan harta anak yatim. Lalu kami membenarkannya dan mengimaninya hingga kami disiksa oleh kaum kami sendiri dan difitnah akan agama kami; mereka berusaha mengembalikan kami untuk menyembah berhala. Maka ketika mereka menzhalimi kami dan menekan kami dan berusaha memisahkan antara kami dan agama kami, kami berhijrah ke negeri engkau, dan kami senang hidup berdampingan denganmu, dan kami berharap engkau tidak ikut menzhalimi kami”.

Najasyi menyimak begitu asyik ucapan Ja’far hingga dirinya merasa terharu kemudian beliau bertanya kepadanya : apakah ada sesuatu bersamamu yang telah diturunkan atas Nabi kalian ? Ja’far menjawab : Ya. Najasi berkata lagi : bacakanlah kepada saya ! maka ja’farpun membacakan kepadanya surat maryam hingga beliau menangis. kemudian beliau menoleh kepada Amru dan Abdullah dan berkata kepada keduanya : “sesungguhnya demi Allah, inilah agama yang telah dibawa oleh nabi Isa untuk keluar dari perapian yang tunggal (dia bermaksud bahwa sumber Al-Quran dan Injil adalah satu). Pergilah kalian, karena demi Allah saya tidak akan menyerahkan mereka kepada kalian !”

Maka saat itu pula, Amru berfikir untuk meninggalkan mereka. Dan pada hari berikutnya Amru kembali menghadap Raja, dan berkata kepadanya : “Wahai raja, sesungguhnya mereka akan mengatakan tentang nabi Isa berita yang sangat mengagumkan, maka beliaupun terpaksa memanggil para pendeta untuk mendengarkan ucapan ini dan meminta kaum muslimin untuk berkumpul. Najasyi berkata : “Apa pendapat kalian tentang Nabi Isa ?” Ja’far menjawab : “Kami berpendapat seperti apa yang dibawa oleh nabi kami saw, dia adalah hamba Allah dan utusan (Rasul) Allah, dan wahyunya disampaikan melalui Maryam dan ruh dari-Nya. Saat itu pula Najasyi mengumandangkan bahwa inilah yang telah disampaikan oleh Isa bin Maryam tentang dirinya, kemudian berkata kepada kaum muslimin : “Pergilah kalian, sesungguhnya kalian aman di negeri kami, dan barangsiapa yang mencaci dan menyakiti kalian, maka atasnya ganjaran yang setimpal”. Kemudian beliau juga mengembalikan hadiah yang diberikan oleh orang-orang Quraisy.

Ja’far dan kaum muslimin lainnya akhirnya kembali dari Habsyah setelah ditaklukkannya Khaibar, sehingga Rasulullah saw merasa gembira atas kedatangannya hingga beliau memeluknya dengan erat dan berkata kepadanya : “Aku tidak mengetahui dari hal apakah saya merasa gembira pada hari ini; apakah karena kedatangan Ja’far atau karena kemenangan atas khaibar ?”. (Al-Hakim). Kemudian Rasulullah saw memberikan kepadanya rumah untuk tempat tinggal beliau beserta istrinya; Asma binti Umais dan ketiga anaknya; Muhammad, Abdullah dan ‘Auf, dan Rasulullah saw juga mempersaudarakannya dengan Mu’adz bin Jabal.

Pada tahun 8 hijriah, Nabi mengirim pasukan ke Syam untuk menyerang pasukan Romawi, dan mengangkat Zaid bin Haritsah sebagai komandan perang, beliau bersabda : “Hendaklah kalian mentaati Zaid, jika dia terluka dan syahid, maka penggantinya adalah Ja’far bin Abi Thalib, jika beliau terluka dan syahid, maka penggantinya adalah Abdullah bin Rawahah”. (Ahmad dan Bukhari).

Ketika perang berkecamuk dengan dahsyatnya antara kedua pasukan di daerah mu’tah, Zaid bin Haritsah syahid, lalu digantikan oleh Ja’far yang maju dengan gagah berani menerobos ke tengah pasukan musuh sambil mengumandangkan bait-bait syair dengan suara lantang

Beliau terus maju membunuh pasukan musuh hingga tangan kanannya terputus, lalu bendera dialihkan ke tangan kirinya hingga terputus tangan kirinya, lalu beliau berusaha meraih kembali bendera tersebut dengan bahunya hingaa beliau menemui syahid.

Ibnu Umar berkata : “Ketika saya bersama Ja’far dalam perang Mu’tah, kami mencarinya dan menemuinya dalam keadaan tubuhnya terdapat lebih dari 90 tusukan, antara tusukan pedang dan panah.
Rasulullah SAW sangat sedih mendapat berita ketiga panglimanya gugur di medan tempur. Beliau pergi ke rumah Ja'far, didapatinya Asma ', isteri Ja'far, sedang bersiap-siap menunggu kedatangan suaminya. Dia mengacau adunan roti, merawat anak-anak, memandikan dan memakaikan baju mereka yang bersih.

Asma 'bercerita, "Ketika Rasulullah mengunjungi kami, terlihat wajah beliau diselubungi kabut sedih. Hatiku cemas, tetapi aku tidak berani menanyakan apa yang terjadi, kerana aku takut mendengar berita buruk. Beliau memberi salam dan bertanya anak-anak kami. Beliau bertanya mana anak -anak Ja'far, suruh mereka ke sini. "

Asma 'kemudian memanggil mereka semua dan disuruhnya menemui Rasulullah SAW. Anak-anak Ja'far berlompatan kegirangan mengetahui kedatangan beliau. Mereka berebutan untuk bersalaman kepada Rasulullah. Beliau menengkurapkan mukanya kepada anak-anak sambil menciumi mereka penuh haru. Air mata beliau mengalir membasahi pipi mereka.

Asma 'bertanya, "Ya Rasulullah, demi Allah, mengapa anda menangis? Apa yang terjadi dengan Ja'far dan kedua-dua sahabatnya?"

Beliau menjawab, "Ya, mereka telah syahid hari ini."

Mendengar jawapan beliau, maka reduplah senyum kegirangan di wajah anak-anak, apalagi setelah mendengar ibu mereka menangis tersedu-sedu. Mereka diam terpaku di tempat masing-masing, seolah-olah seekor burung sedang bertengger di kepala mereka.

Rasulullah berdoa sambil menyeka air matanya, "Ya Allah, gantilah Ja'far bagi anak-anaknya ... Ya Allah, gantilah Ja'far bagi isterinya."

Kemudian beliau bersabda, "Aku melihat, sungguh Ja'far berada di syurga. Dia mempunyai dua sayap berlumuran darah dan bertanda di kakinya."

amukanmelayu - Ya Allah....pilihlah diantara kami untuk menyambung tugas Ja'afar bin Abi Thalib untuk memegang PANJI-PANJI RASULLULLAH, ........PANJI HITAM DARI TIMUR.

MANA lebih BAHAYA antara AL-MAUNAH dengan BERSIH?

 Ahli Parlimen Sri Gading, Datuk Mohamad Aziz menarik balik kenyataan 'Gantung Ambiga




Ahli Parlimen Sri Gading, Datuk Mohamad Aziz menarik balik kenyataannya di Parlimen pada Selasa lalu yang telah mencetuskan isu dan dikelirukan oleh pihak pembangkang.

Kenyataan asal Mohamad di dalam Dewan Rakyat menyatakan ‘Apakah Ambiga tidak boleh kita anggap penderhaka kepada Duli Yang Maha Mulia Yang Di-Pertuan Agung dan hukum gantung kepada dia?

Beliau memberitahu bahawa kenyataan tersebut ditarik balik atas semangat Barisan Nasional (BN) yang mendukung Perlembagaan Malaysia dan menghormati prinsip keluhuran undang-undang selain kenyataannya telah diputarbelit oleh DAP untuk mengelirukan rakyat.

Beliau berkata demikian dalam sesi perbahasan Rang Undang-undang Pindaan Jalan Raya di Parlimen hari ini.

amukanmelayu - ni la penyakit yang membuatkan "BANGSA KAFIR" semakin besar kepala dan kurang ajar......kalau "PENAKUT dan KURANG BIJAK" jangan keluar kenyataan yang boleh mengundang atau memerangkap ISLAMELAYU keseluruhannya dalam KEBENGONGAN kamu.......

3 termasuk Amin dihukum mati -- 16 lagi anggota Al-Ma'unah dipenjara sepanjang hayat

MOHD. AMIN Mohd. Razali menunjukkan isyarat `bagus' ketika di pekarangan Mahkamah Tinggi Kuala Lumpur semalam, selepas dia dijatuhkan hukuman mati. - Gambar ZAINI HUSIN

Oleh: KAMARIAH AHMAD dan NORAZLITA MOHD. SIES
KUALA LUMPUR 28 Dis. - Ketua Kumpulan Al-Ma'unah, Mohd. Amin Mohd. Razali, 30, bersama dua anggotanya, Zahit Muslim dan Jamaludin Darus dihukum mati oleh Mahkamah Tinggi di sini hari ini setelah didapati bersalah atas tuduhan melancarkan peperangan terhadap Yang di-Pertuan Agong.

Enam belas anggota Al-Ma'unah lagi terselamat daripada hukuman mati kerana dikenakan penjara sepanjang hayat di bawah peruntukan Seksyen 121 Kanun Keseksaan, juga atas kesalahan yang sama.
Kes ini mencatat sejarah kerana ia merupakan kes jenayah pertama yang didakwa di bawah Seksyen 121 kanun tersebut.
Hakim Datuk Zulkefli Ahmad Makinudin menjatuhkan hukuman terhadap 19 anggota Al-Ma'unah itu pada pukul 3.45 petang ini.
Beliau juga memerintahkan supaya semua barang kes dalam perbicaraan terhadap anggota-anggota Al-Ma'unah itu disimpan oleh mahkamah sehingga rayuan selesai dan kemudian dilupuskan oleh pihak pendakwa.
Hakim Zulkefli membuat keputusan itu selepas selesai mendengar hujah bagi rayuan meringankan hukuman yang dikemukakan oleh peguam bela dan juga rayuan yang disuarakan secara peribadi oleh anggota-anggota yang disabitkan dengan kesalahan tersebut.
Semalam, dalam penghakimannya, Hakim Zulkefli memutuskan bahawa kesemua 19 anggota Al-Ma'unah bersalah melakukan perbuatan itu di tiga tempat di Perak dari Jun hingga 6 Julai tahun lalu.
Mereka melakukan kesalahan itu di Pos 2, Kilometer 19, Kuala Rhui, Lebuh Raya Timur-Barat Gerik; di Batalion 304 Infantri (AW) Kem Gerik dan di Bukit Jenalek, Kemajuan Tanah Ngor, Sauk, mukim Cegar Galah, daerah Kuala Kangsar.
Enam belas anggota Al-Ma'unah yang lain dikenakan hukuman penjara sepanjang hayat ialah Ibrahim Dris, 44; Jemari Jusoh, 32; Kamarudin Mustafar, 41; Abdul Ghani Ali @ Ahmad, 35; Idris Anas, 42; Mohamed Faudzi Hamdan, 39; Nasaruddin Mohamed Jailani, 36; Ahmad Sarkawi Sulong, 29; Zainal Mohamed Jailani, 34 dan Mohd. Zaini Mohd. Zainal, 25.
Mohamed Ramly Mohamood, 46; Che Sabri Che Jaafar, 30; Mohamed Bukhari Ismail, 28; Suhaimi Hasbullah, 41; Mohamed Amin Othman, 41; dan Yunus Hussin, 51.
Hakim Zulkefli dalam penghakimannya menegaskan bahawa mahkamah menjatuhkan hukuman mati terhadap Amin kerana dia adalah ketua kumpulan Al-Ma'unah yang menjadi perancang utama misi menggulingkan kerajaan secara kekerasan atas nama jihad.
``Saya juga menjatuhkan hukuman mati terhadap Zahit kerana dia adalah orang kanan kepada tertuduh pertama (Amin),'' katanya.
Menurut Hakim Zulkefli, Zahit, 42, terlibat secara mendalam di peringkat persediaan dan membuat beberapa keputusan penting.
Zahit juga, kata Hakim Zulkefli, menyedari dan mengetahui setiap rancangan yang dibuat oleh Amin.
Selain itu, kata hakim berkenaan, Zahit sendiri ketika memberi keterangan pada perbicaraan lalu mengakui dia bersama-sama Amin telah pergi ke Lata Kekabu, Lenggong, Perak untuk menembak pencawang elektrik di sana.
``Zahit juga membuat pengakuan yang dia telah pergi ke Pasar Budaya untuk membeli parang kembang dan menempah nombor plat palsu,'' ujarnya.
Menurut Hakim Zulkefli, tertuduh ketiga, Jamaludin, 40, juga menerima nasib yang sama kerana dia dianggap sebagai salah seorang ketua atau pemimpin dalam Al-Ma'unah.
``Sebagai pegawai tentera yang masih berkhidmat pada masa kejadian, saya dapati Jamaludin telah membelakangkan tugas dan kesetiaannya kepada negara.
``Saya juga mendapati Jamaludin memainkan peranan penting dalam peristiwa rampasan senjata di kedua-dua kem tersebut,'' katanya.
Semasa keputusan diumumkan, galeri awam mahkamah penuh sesak yang sebahagiannya terdiri daripada isteri, ibu, bapa dan adik beradik 19 anggota Al-Ma'unah tersebut.
Sejurus keputusan hukuman diumumkan, kedengaran suara tangisan daripada keluarga anggota Al-Ma'unah berkenaan.
Hakim Zulkefli bagaimanapun menegaskan bahawa beliau menjatuhkan hukuman penjara sepanjang hayat ke atas 16 tertuduh lain atas alasan mereka bukanlah perancang utama atau ketua dalam kumpulan tersebut.
Menyentuh mengenai peranan tertuduh kelima (Jemari), Hakim Zulkefli, berpendapat walaupun dia telah menembak Trooper Mathew tetapi peranannya tidak sama seperti yang dimainkan oleh Amin, Zahit dan Jamaludin.
``Tindakan Jemari menembak Matthew semata-mata didorong atas arahan Amin,'' katanya.
Dalam penghakimannya juga, Hakim Zulkefli menjelaskan bahawa beliau telah mengambil kira dan mengimbangi kepentingan awam dan kepentingan semua tertuduh.
Tetapi beliau mendapati kepentingan awam telah mengatasi kepentingan semua tertuduh.
``Saya mendapati kesemua tertuduh telah melakukan satu kesalahan yang serius antara kesalahan-kesalahan yang diperuntukkan dalam Kanun Keseksaan,'' katanya.
Menurut Hakim Zulkefli, beliau mendapati kesemua tertuduh terlibat secara langsung dan tidak langsung dalam merealisasikan objektif dalam pertubuhan Al-Ma'unah.
Ini kerana, ujar beliau, hampir kesemua tertuduh terlibat dalam memasuki kedua-dua kem tentera tersebut dengan menggunakan kenderaan Pajero hijau dan nombor plat palsu.
Di kem tersebut, kata hakim itu, tertuduh telah menyamar sebagai anggota tentera dan memakai pakaian celoreng serta merampas beberapa senjata.
``Tertuduh-tertuduh kemudiannya telah diberi selaras senjata yang dirampas dan dilatih menggunakan senjata bagi maksud misi mereka,'' katanya.
Pada akhir sidang, Hakim Zulkefli merakamkan penghargaan kepada kesemua peguam bela dan pendakwa raya terutamanya Abdul Gani yang telah membantu beliau untuk mengendalikan tugas berat dan mencabar dalam mengendalikan perbicaraan kes ini.
Menurut beliau, keputusannya adalah berdasarkan fakta yang dikemukakan di mahkamah.
Di samping itu, beliau merakamkan terima kasih kepada media yang sentiasa berada di mahkamah itu dan mengucapkan Selamat Tahun Baru.
Sebelum ini 10 orang anggota Al-Ma'unah dihukum penjara 10 tahun setiap seorang setelah mengaku bersalah atas tuduhan pindaan. Mereka sebelum itu turut menghadapi tuduhan di bawah Seksyen 121 Kanun Keseksaan.
Ketika di luar mahkamah, peguam Karpal Singh yang mewakili Amin memberitahu pemberita bahawa anak guamnya akan mengemukakan rayuan terhadap hukuman itu di Mahkamah Persekutuan.
Setiap orang daripada keluarga 19 anggota Al-Ma'unah itu dibenarkan menemui mereka di lokap mahkamah secara bergilir-gilir.
Selepas itu, Amin yang dikawal ketat menaiki sebuah kenderaan pacuan empat roda untuk dibawa ke Penjara Sungai Buloh.
Dia sempat menunjukkan reaksi mengangkat ibu jari kanannya isyarat tangan tanda `bagus' ke arah isteri dan anak-anaknya yang berdiri di luar pagar lokap mahkamah.
Sebanyak 18 anggota Al-Ma'unah lagi menyusul dengan menaiki bas PDRM.


amukanmelayu - Al Maunah hanya melibatkan kurang dari 20 sahaja.....dan mereka tidak membahayakan kepada PEMIKIRAN orang lain.....ambiga dan PERANCANG 3.0 boleh mendatangkan PEPRANGAN dan KEMUSNAHAN kepada NEgara dan RAAYAT terbanyak....dan semestinyalah BERSIH 3.0 lebih bahaya dari Al Maunah......tiada bezanya hukuman ke atas kedua KES ini......itu sepatutnya berlaku.


Thursday 28 June 2012

Oppp...cantas..tercantas...cah keting..oppp...cantas...eeeee budakni...



Mat Sabu : Mungkin Nasha Tak Jadi Calon PAS PRU13

AIDCNews – 28/06/12 – Timbalan Presiden PAS, Mohamad Sabu seperti dilaporkan Antarapos berkata kemungkinan Ahli Parlimen Bachok Nasharudin Mat Isa yang juga bekas Timbalan Presiden PAS tidak akan dicalonkan semula pada pilihan raya umum akan datang.
Mohamad berkata demikian ketika ditanya mengenai desas-desus Nasharudin tidak akan dicalonkan semula untuk mempertahankan kerusi Parlimen Bachok yang pernah dimenanginya itu.
Portal itu turut melaporkan timbul ura-ura tiga calon lain yang bakal menggantikan tempat Nasharuddin iaitu Ketua Dewan Pemuda PAS Bachok Ahmad Marzuk Shaary, Arif Fahmi Abdul Rahman yang juga menantu Datuk Nik Abdul Aziz Nik Mat dan Wan Nik Wan Yusoff yang tewas kepada penyandang kerusi, Datuk Awang Adek Hussain pada pilihan raya umum lalu.
amukanmelayu - Ustaz Nasha.....bersabarlah....kembalikan PAS kepada landasan asal.....Ustaz tentu lebih tahu parasit-parasit dan pencacai yang tidak berilmu menjadi pemimpin....inilah akibatnya.

NEGARA ISLAM KE NEGARA BERKEBAJIKAN....kenapa perjuangan kecundang separuh jalan?



Ulama dari Turki, Dr. Ramadhan -  “Malaysia adalah negara yang dijadikan seperti neraka iaitu dengan terlalu berbilang kaum dan agama seolah-olah ditakdirkan untuk sentiasa berada dalam kacau-bilau,tetapi pemimpin Malaysia berjaya menjadikannya sebuah syurga,” - iaitu makmur dan aman.

Bila PAS berubah matlamat, maka 'negara Islam idaman' tinggal impian..

Takziah diucapkan kepada sekelian mereka yang sekian lama ini 
kononnya memperjuangkan agenda dan matlamat menubuhkan 
sebuah daulah Islamiyyah dibumi bekas Tanah Melayu ini.


Sudah sampai ketitik noktah perjuangan politik sekular jamaah yang 
selama ini menjanjikan kepada kita akan suatu gagasan berlandaskan 
Syariat Islam dan Sunnah Rasul Sallalahu Alaihi Wassallam.


Bilamana PAS bernikah secara mut'ah dengan partai harbi wal laknatullah
 DAP dengan bermadukan PKR yang sanggup menyamaratakan segalanya 
demi segenggam kuasa politik memerintah negara ini, maka lenyaplah 
sudah sekelumit harapan hamba Allah ini untuk menyaksikan kejayaan 
PAS untuk mengotakan kata, melaksanakan sahutan 'Negara Islam' 
sepertimana pernah dibentangkan Al Fadhil Tuan Guru Professor Dato 
Dr Harun Din Al Haj, satu satunya ulamak PAS yang saya hormati dan 
sokong ke saat ini.


Tidak ada tokoh 
tokoh yang lain 
didalam parti PAS
 yang tidak berganjak
 dari usaha memartabatkan
 Ad Deenul Islam selain 
Prof. Dato Dr Harun Din. 


Nampaknya usaha 
Prof sendiri kini 
menghadapi cabaran 
yang semakin hebat 
untuk mengemudikan
 bahtera perjuangan
 PAS merealisasikan apa yang pernah kita semua dengar bahawa matlamat 
perjuangan PAS yang hakiki adalah tidak lain tidak bukan tetapi untuk 
menegakkan sebuah negara Islam diMalaysia ini sesuai dengan perintah
 Allahu Ta'ala dan menepati saranan Nabi Muhammad Sallalahu Alaihi Wassallam.


Berbeza benar peribadi para pemimpin PAS yang lain berbanding dengan 
Timbalan Mursyidul Am PAS ini dari segi pembawaan mesej dan kaedah 
menyampaikan ilmu agama Islam hakiki.


Jangankan menarik minat mereka yang bukan Islam sekiranya disampaikan
 ceramah ceramah politik kebanyakan penceramah PAS dengan cara 
memaki hamun, mencaci cerca seteru politik utama mereka yakni para
 pemimpin UMNO tetapi yang beragama Islam dan sesama bangsa 
seMelayu dengan mereka akan kecut hati dan seram segala bulu menyaksikan
 betapa hebat tahap kebencian terlampau dari susunan kata maki dan 
nesta yang berhambur keluar disusuli pula dengan laungan TAKBIR dari
 para pengikut PAS yang sekiranya diteliti akan tahap kefahaman agama
 dan akidah mereka, masih terlalu banyak ruang untuk di-isi dan diperbaiki!


Matlamat tidak menghalalkan cara, wahai ikhwanul muslimin sekelian.


Sebuah jamaah Islam seharusnya memiliki tatacara pembawaan perjuangan
 Islami yang tersangat tinggi dengan tahap mutu adab sopan dan cara 
berdakwah yang adil dan berhemah terhadap semua, baik terhadap sekelian
 manusia. 


Baik terhadap bukan sahaja yang kaffir apatah lagi terhadap sesama 
Muslim sekelian tambah tambah lagi terhadap seteru politik mereka 
didalam Pertubuhan Kebangsaan Melayu Bersatu @ PEKEMBAR atau 
UMNO.


Saya hairan bukan kepalang bilamana saya menyaksikan keterlampauan
 permusuhan yang ditunjukkan mereka yang berketrampilan sebagai 
golongan yang beragama Islam dan berperadaban Melayu tetapi meluap
 luap rasa benci dan dendam kesumat terlampau terhadap saudara 
seagama dan sebangsa dengan mereka didalam UMNO?


Alangkah ruginya negara ini mempunyai golongan sedemikian yang 
berkulitkan Islam tetapi berinti yang sebaliknya?


Bukankah bagus sekiranya setiap ahli PAS baik yang berjawatan sebagai
 pemimpin ataupun ahli diperingkat pertengahan dan juga diperingkat akar
 umbi berperibadi seumpama Al Fadhil Tuan Guru Prof Dato Dr Harun Din Al Haj?


Saksikanlah cara beliau menyampaikan mesej tentang penubuhan 
Negara Islam yang selama ini menjadi asas perjuangan Jamaah 
Parti 'Islam' SeMalaysia :












Diantara sebegitu ramai pemimpin pemimpin PAS yang ada, tidak
 ada seorang pun dari mereka yang boleh menandingi Prof Dato 
Dr Harun Din didalam cara beliau membawa mesej pendekatan 
Dakwah Al Islamiyyah.


Kita selalu mendengar para penceramah PAS menempelak UMNO 
sebagai parti Melayu yang sekular, tidak ikhlas didalam segala slogan 
dan laungan mereka bahawa negara Malaysia ini adalah sebuah negara
 Islam tetapi sebenarnya adalah sebuah kerajaan sekular yang berfungsi
 menghidupkan sistem sekular peninggalan British dibawah Perlembagaan
 Malaysia yang dirangka oleh Suruhanjaya Lord Reid.


Kini kita dapati bahawa PAS pula sudah melupuskan apa yang dahulunya
 kita dengar sebagai matlamat penubuhan Negara Islam dan berubah 
agenda kepada apa yang dikatakan sebagai 'negara kebajikan' pula.


Sayang seribu kali sayang, umat Islam seMalaysia sekarang tidak 
boleh mengharap kepada mana mana pihak baik UMNO ataupun 
PAS didalam menentukan arah tuju negara ini kepada apa yang 
di redhai Allahu Rabbul Alamin.


Saya tidak nampak mana mana pihak dari kedua parti politik Melayu 
terbesar didalam negara ini yang mampu menegakkan Syiar Islam 
didalam ertikata sebenarnya dimasa sekarang mahupun yang akan datang.


Kita sudah tidak ada sesiapa lagi untuk menerajui perjuangan Daulah 
al Islamiyyah ataupun sebuah Khilafah di rantau ini.


Biarlah orang berhari raya,
          Kita pergi merambah dahan,
Biarlah orang mencari kaya,
          Kita mencari redhanya Tuhan.


Biarlah orang membakar rusa,
          Rusa itu banyak tanduknya,
Biarlah orang mengejar kuasa,
          Kuasa itu banyak buruknya.


Biarlah parang dicanuk lekat,
          Lekat itu banyak karatnya,
Biarlah orang merebut pangkat,
          Pangkat itu banyak mudaratnya.


Kalaulah hilang kulim dirimba,
            Rosaklah padi dimakan rusa,
Kalaulah hilang alim ulama,
            Rosaklah negeri ditelan dosa.


Fikir fikirkanlah!

Jumlah kerusi parlimen Malaysia               -      222

Jumlah kerusi yang dimenangi UMNO        -        77

Jumlah kerusi yang dimenangi PKR           -        25 (selepas ditolak MP lompat parti)
Jumlah kerusi yang dimenangi PAS           -       23
Jumlah kerusi parlimen dari org Islam      -      125 (UMNO+PKR+PAS) 
Jumlah undi 2/3 parlimen : 2/3 x 222       -      148 kerusi (66.66% minimum)
Jawapan : 125/222 x 100%                     -     56.31% sahaja



















Negara Berkebajikan juga Negara Islam

KELUARAN sebelum ini, saya telah mengupas tentang konsep Negara Berkebajikan. Mengemukakan “Model Negara Berkebajikan” ini penting terutamanya dalam keadaan Pakatan Rakyat diberi mandat untuk memimpin negara selepas Pilihan Raya Umum ke-13 nanti; dan PAS secara khusus diberi amanah kepimpinan ini.

Sebelum kita mengemukakan alternatif Islam kita perlu rujuk kepada konsep negara berkebajikan (welfare state) sebagaimana yang diamalkan di Barat kerana pemikiran masyarakat awam begitu terikat dengan stereotaip bahawa apabila disebut negara berkebajikan ia adalah milik Barat. Stereotaip ini perlu diketepikan.

Sejarah Islam memperlihatkan kepada kita bahawa pemerintahan oleh Rasulullah (s.a.w) di Madinah, pemerintahan Islam di bawah Khalifah Umar Ibn Khattab dan pemerintahan Islam di bawah Khalifah Umar Abd Aziz adalah contohcontoh terbaik terbentuknya Negara Berkebajikan.

Sekiranya Maqasid Syari‘ah menghendaki keselamatan beragama (termasuk kebebasan menganut agama)sebagai tuntutan asasi kehidupan manusia, ini terlaksana secara baik semasa pemerintahan Rasulullah (s.a.w) sendiri di Madinah apabila Perlembagaan Madinah membenarkan amalan ini.

Malah aspek perkauman telah diketepikan apabila Perlembagaan Madinah merujuk kepada semua warga Madinah (Islam dan bukan Islam, termasuk golongan Yahudi) sebagai rujukan kolektif ‘ummah’ yang tidak bersifat perkauman.

Aspek kebajikan juga amat terserlah semasa pemerintahan Khalifah Umar Ibn Khattab. Semasa pemerintahannya, empayar Islam begitu luas dan Iraq sebahagian darinya.

Hadis Bukhari-Muslim memberitahu kita bahawa Khalifah bertanggung jawab secara peribadi atas patahnya kaki seekor keldai di Iraq kerana sempitnya batas tali air yang dibina.

Khalifah Umar Abd Aziz juga memperlihatkan kecenderungan yang sama iaitu dengan memastikan kebajikan yang merata dinikmati oleh rakyat jelata. Untuk tujuan ini Umar Abd Aziz menggunakan pendekatan 3 M – Menegakkan sunnah; Menghapus bidaah dan Mengagih kekayaan secara berkesan.

Bermula dengan kehidupan beliau yang sederhana dan zuhud, menjadikan usahausaha untuk mengagihkan kekayaan secara berkesan sesuatu yang mudah kerana beliau dan kroni tidak membolot kekayaan negara.

Berlaku semasa pemerintahan Khalifah Umar Abd Aziz apa yang disebut sekarang sebagai ‘keadilan pengagihan’ (distributive justice). Tetapi Barat yang mengemukakan konsep ini tidak mampu melaksana satu sistem pengagihan kekayaan yang berkesan kerana ia bercanggahan dengan sistem kapitalisme yang berpegang kepada logik pengumpulan kekayaan tanpa had.

Sebaliknya, berpandukan Islam Khalifah Umar Abd Aziz dapat melaksanakannya dalam masa yang amat singkat. Apa yang lebih penting ialah pendekatan 3M Khalifah Umar Abd Aziz telah mengadunkan pendekatan ‘Negara Berkebajikan’ dan ‘Negara Islam’ dalam satu keseluruhan yang tidak terpisah.

Merujuk kepada United Kingdom sebagai contoh negara berkebajikan Barat, ia hanya mula diperkenalkan pada tahun 1942 melalui apa yang dikenali sebagai Laporan William Beveridge. Laporan Beveridge ini diterima pakai sebagai dasar negara oleh Clement Attlee yang memimpin Kerajaan Buruh pada tahun 1945. Beveridge sebagai seorang ahli ekonomi dan pembaharu social (social reformer) mendefinisi negara berkebajikan sebagai sebuah negara yang berperanan penting dalam melindungi dan mempromosi kesejahteraan ekonomi dan sosial warga negaranya.

Peranan ini dilakukan berdasarkan prinsip persamaan peluang (equality of opportunity), pengagihan kekayaan yang sama rata (equitable distribution of wealth), dan tanggung jawab awam ke atas anggota masyarakat yang kurang bernasib baik.

Di United Kingdom, gagasan umum ini diterjemahkan ke dalam satu dasar yang dikenali sebagai insuran sosial (social insurance). Di bawahinsuran sosial ini, negara mempastikan wujudnya tahap minima yang selesa bagi rakyat termasuk dalam konteks pendapatan. Rakyat juga diberi perlindungan dan perkhidmatan sosial yang terbaik.

Sebagai contoh, sekiranya rakyat tidak mempunyai kerja, mereka masih menerima bantuan dari pihak negara. Begitu juga semua warga emas dibekalkan dengan pencen. Di Amerika Syarikat, dasar ini dikenali sebagai keselamatan sosial (social security).

Apa yang menarik, negara berkebajikan Barat seperti United Kingdom juga mengidentifikasi lima keperluan asasi (basic needs) yang menjadi tanggungjawab negara untuk melunaskannya kepada rakyat.

Keperluan asasi ini juga dilihat sebagai ‘kejahatan besar’ (giant evils) yang boleh menghakis maslahah rakyat. Ini bermakna sekiranya negara gagal untuk membekalkan rakyat dengan lima keperluan asasi ini, kehidupan rakyat akan sengsara dan sekali gus gagallah peranan negara berkebajikan. Lima tuntutan asasi ini ada kaitan dengan masalah setinggan (perumahan), kejahilan (pendidikan), keperluan (makanan), keterasingan (sosial) dan penyakit (perubatan).

Lima keperluan asasi ini adalah lanjutan dari tiga keperluan asasi yang asal iaitu makanan, pakaian dan tempat tinggal. Apa yang menarik di sini ialah hal-hal yang berkaitan dengan pendidikan dan perubatan juga dikategori sebagai keperluan asasi.

Di negara membangun seperti Malaysia pun kos pendidikan dan perubatan telah meningkat secara mendadak dan sebahagian besar dari pendapatan keluarga digunakan untuk tujuan ini.

Adalah wajar dan bertepatan dengan kahendak Maqasid Syari‘ah kategori pendidikan dan perubatan juga perlu dilihat sebagai keperluan asasi selain makanan dan tempat tinggal. Semua ini menjadi tanggungjawab negara berkebajikan untuk membekalkannya kepada warga negaranya.

Ini bermakna gagasan negara berkebajikan oleh negara Barat seperti United Kingdom adalah selari dengan peranan negara di bawah sistem demokrasi iaitu untuk mempromosi kebajikan awam (promoting public welfare).

Disebabkan demokrasi mengutamakan rakyat terbanyak, maka mempromosi kebajikan awam adalah selari dengan tuntutan demokrasi.

Sekiranya negara Malaysia yang mengaku sebuah negara demokrasi (berparlimen) tetapi pelakuannya tidak menjurus kepada mempromosi dan menjaga kepentingan atau kebajikan awam, maka negara ini tidak boleh dikatakan memain peranan sebagai sebuah negara berkebajikan.

Kekayaan negara dibolot oleh pihak-pihak tertentu yang mempunyai hubungan rapat dengan parti pemerintah.

Pengagihan kekayaan Negara secara yang tidak adil ini turut membawa kepada ketirisan sumber (leakages) yang serius sehingga mencapai RM26 bilion setahun.

Sekiranya kekayaan negara diurus dengan betul, sebahagian besar dari keperluan asasi rakyat akan terpenuhi. Di sinilahmwajarnya PAS mengemukakan idea dan peranan Negara Berkebajikan berteraskan nilai-nilai Islam untuk mengis ‘kekosongan’ (vacuum) yang dicipta oleh Umno-BN.

Setakat ini negara Barat yang berfungsi sebagai negara berkebajikan mengaku bahawa mereka masih gagal untuk berperanan sebagai negara berkebajikan yang berkesan.

Perlindungan sosial yang dibekalkan kepada rakyat masih tidak menyeluruh; begitu juga dengan perkhidmatan.

Disebabkan asas dan tujuan kebajikan yang dikendalikan oleh negara Barat adalah semata-mata bersifat kebendaan (seperti makanan, pakaian dan tempat tinggal), maka negara berkebajikan anjuran Barat telah menggalakkan sikap kurang matang dan kurang bertanggungjawab dikalangan rakyatnya.

Berdasarkan hakikat ini, sehingga hari ini, persoalan tempat tinggal dan rasa terasing (idleness) masih merupakan keperluan asasi yang tidak diselesai secara baik oleh negara berkebajikan Barat.

Di United Kingdom dan Amerika Syarikat, masih ramai rakyat mereka yang miskin yang menjadikan kotak sebagai rumah bergerak mereka. Rasa terasing (alienated) membawa kepada meningkatnya masalah kesihatan mental yang berakhir dengan membunuh diri. Fenomena ini sedang merayap dalam masyarakat Malaysia kini.

Negara Berkebajikan alternatif berteraskan nilai akhlak-moral yang ditawarkan oleh PAS akan dapat mengatasi kelemahan-kelemahan yang dialami oleh negara berkebajikan tajaan Barat.

Ini adalah kerana apabila selamatnya agama (Islam), maka selamatlah aspek-aspek lain yang menjadi tuntutan asasi Maqasid Syari‘ah itu sendiri. Akal akan selamat kerana manusia akan berfikir berdasarkan nur cahaya hidayah Allah.

Apabila pelakuan manusia digaris pandu oleh hidayah Allah, maka maruah mereka turut terselamat. Anggota masyarakat tidak akan mencabul anggota masyarakat yang lain; dan ini menjamin kesucian keturunan manusia.

Begitu juga harta benda mereka juga akan selamat kerana mencuri dan merompak adalah bertentangan dengan memperolehi rezeki secara halal.

Negara Berkebajikan adalah juga Negara Islam Memahami hakikat bahawa Islam adalah satu sistem yang bersifat holistik atau syumul, maka tidak timbul pertikaian yang mengatakan bahawa apabaila PAS mengemukakan pendekatan ‘Negara Berkebajikan’ ia telah meninggalkan ‘Negara Islam’.

Gambaran salah ini terbit dari pemikiran yang salah iaitu melihat sistem Islam secara terpisah. Malah definisi ‘Negara Islam’ itu sendiri tidak khusus atau berkaitan secara langsung dengan pelaksanaan hukum jenayah syariah khususnya hudud.

Ia sebahagian dari tuntutan ‘Negara Islam’ itu sendiri. Negara Islam juga perlu ‘mengIslamkan’ sektor-sektor lain seperti ekonomi, sosial dan politik. Pendekatan ‘Negara Berkebajikan’ tajaan PAS boleh digambarkan sebagai seorang musafir yang sedang berjalan di atas jalan yang lurus (siratalmustaqim), menuju ke sebuah rumah yang sempurna (Islam) dan rumah ini mempunyai pelbagai pintu untuk dimasuki; dan salah pintunya bernama ‘Negara Berkebajikan’.


Penulis ialah bekas Pensyarah Sains Politik, Universiti Kebangsaan Malaysia.
Harakah Edisi 1655
amukanmelayu - menukar  perjuangan NEGARA ISLAM kepada NEGARA BERKEBAJIKAN adalah kekalahan moral yang amat tragis kepada keseluruhan ISLAMELAYU. HAJI HADI di tempelak oleh Karpal Singh adalah satu tamparan kepada keseluruhan ISLAMELAYU.....penukaran nama Jalan Kepada tulisan Cina di Pulau Pinang adalah satu penghinaan kepada keseluruhan Islamelayu....PAS masih tidak menyedari kekuatannya di TENGAH MEDAN.....semua ini tidak pernah berlaku semasa PAS bersendirian.....kini semuanya berlaku hanya kerana PAS telah BERMADU dengan DAP yang di cinabutakan oleh PKR. Pada pandangan amukanmelayu....sudah sampai masanya "PAS MENGGANTIKAN UMNO" jika PAS bersendirian seperti dulu.....JUJUR, BERANI, KUAT dan DI SEGANI. Ahli PAS perlu tahu dan berani MENUKAR kepimpinan yang telah MEROSAKAN PERJUANGAN PAS.