Thursday, 29 June 2017

Berilah Kemaafan Kerana Mereka Sudah Insaf.


 
Selasa, 27 Jun 2017 @ 6:32 PM Ambil iktibar krisis negara luar - Mufti Kelantan Oleh Mohd Zulkifli Zainuddin mohd.zulkifli@bh.com.my

Selanjutnya di : https://www.bharian.com.my/node/296791

Mufti Kelantan Datuk Mohamad Shukri Mohamad. - Foto BERNAMA


KOTA BHARU: Mufti Kelantan, Datuk Mohamad Shukri Mohamad, berkata umat Islam di negara ini perlu ambil iktibar dan pengajaran apa yang berlaku di negara lain sehingga menjadi porak peranda.

Beliau berkata, tidak dinafikan, mungkin ada pemimpin negara melakukan kesilapan, namun dalam Islam mengajar supaya memberi kemaafan kerana mereka sudah insaf.

"Sebarang kesilapan perlu dimaafkan kerana Islam mengajar kita saling bermaaf-maafan. Seperti pepatah 'bumi mana yang tidak ditimpa hujan'.

"Kalau kita tidak dapat yang (pemimpin) terbaik, memadailah kita dapat yang baik atau mungkin yang lebih baik," katanya ketika dihubungi hari ini.

Sebelum ini, Presiden PAS, Datuk Seri Abdul Hadi Awang dalam kenyataan Sabtu lalu, meminta semua parti politik negara supaya menolak campur tangan kuasa asing dalam hal ehwal dalaman negara, yang bercanggah dengan ajaran al-Quran.

Belia berkata, al-Quran mempamerkan ayat yang banyak melarang umat Islam memberi kepercayaan kepada pihak lain dalam menyelesaikan masalah dalaman.

Mohamad Shukri berkata, Malaysia adalah sebuah negara yang berdaulat yang tidak sepatutnya diizinkan sebarang campur tangan kuasa asing berhubung hal ehwal negara.

"Musuh tidak akan senang melihat Islam bangkit, sebaliknya mencari jalan untuk melemahkan supaya orang Islam terus ketinggalan kebelakangan.

"Justeru, semua rakyat terutama umat Islam tidak boleh mengizinkan campur tangan kuasa asing, sebaliknya mencari cara untuk mengukuhkan kedudukan negara, " katanya. sumber

APAKAH BENAR PETIKAN BH DI ATAS ADALAH KENYATAAN MUFTI KELANTAN?
 

Masa bila pula Najib telah insaf?

Pernahkah Najib secara terbuka telah bertaubat dan mengakui kesalahannya mencuri dana 1MBD dan telah mengembalikannya semula?

Leonardo DiCaprio dan Miranda Kerr walaupun bukan beragama Islam, memulangkan kembali aset berkaitan 1Malaysia Development Berhad (1MDB) bernilai jutaan dolar. Mereka lebih islamik dan bermaruah walaupun bukan beragama Islam. Ianya bersandarkan Undang-undang Amerika.

DiCaprio memulangkan Oscar yang dimenangi oleh Marlon Brando kepada penyiasat Amerika susulan siasatan pengubahan wang haram terhadap 1MDB dan berusaha memulangkan barangan lain yang tidak dinamakan yang diterimanya sebagai hadiah untuk lelongan amal.

Model kelahiran Australia, Miranda Kerr menyerahkan barangan kemas bernilai AS$8.1 juta kepada Jabatan Keadilan (DOJ) Amerika Syarikat seminggu selepas dokumen saman itu mendedahkan ahli perniagaan Malaysia, Jho Low membelinya dengan dana yang diselewengkan dari 1MDB. Pada mereka DANA 1MDB adalah suber yang datang dari penyelewengan DANA yang datang dari sumber yang tidak sah.


Isteri MO1 juga KONONnya ada menerima 28 barangan kemas termasuk rantai berlian merah jambu 22 karat bernilai AS$27.3 juta dari Low yang didakwa dibeli dari dana 1MBD, bernarkah Isteri MO1 ada menerima dan menyimpan BARANG KEMAS ini? Jika perkara ini betul mengapa ia masih terus menyepi mendiamkan diri?.


PERSOALANNYA

Kenapa Mufti Kelantan, Datuk Mohamad Shukri Mohamad tidak menasihatkan MO1 dan isterinya supaya memulangkan HAK RAKYAT itu dan membimbing mereka suami isteri bertaubat  sebelum meminta rakyat memaafkan mereka.

Para Mufti dan para ulama pewaris ambia' patut minta Najib dan isterinya mengaku kesilapan mereka dan memulangkan kembali segala harta benda yang telah disonglap dari dana 1MBD.

Para Ulama perlu memahami apa kesalahan yang MO1 dan isterinya telah lakukan. Ingat MO1 dan isterinya MENYELEWENG DANA Awam yang mencecah PULUHAN BILLION RINGGIT bukannya mencuri telor ayam atau kambing sahaja.

Mana mungkin dengan senang sangat Mufti Kelantan menyuruh rakyat supaya memaafkan MO1 kerana katanya, "Islam mengajar supaya memberi kemaafan kerana mereka sudah insaf".........



BETULKAH MEREKA SUDAH INSAF

Siang Ini, PM Malaysia Mendarat di Bali

Raiza Andini    •    Senin, 26 Jun 2017 12:46 WIB
malaysia
Siang Ini, PM Malaysia Mendarat di Bali
PM Malaysia Najib Razak, Reuters - Olivia Harris
 
Metrotvnews.com, Denpasar: Perdana Menteri Malaysia Najib Razak dijadwalkan mendarat di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai Denpasar, Bali, pada Senin 26 Juni 2017. PM Najib bakal menikmati liburan selama beberapa hari di Bali.

Danrem Wirasatya Kolonel Arhanud I Gede Widiana mengatakan, diperkirakan, pesawat yang mengangkut PM Najib mendarat sekira pukul 13.30 WITA. Setelah penyambutan, PM Najib dan rombongan langsung menuju hotel tempatnya menginap."Beliau akan langsung ke Hotel St Regis di Nusa Dua," kata Widiana di Denpasar.

Widiana mengatakan hanya empat pejabat yang bakal menyambut kedatangan PM Najib. Yaitu Pangdam IX Udayana Mayjend TNI Komaruddin Simanjuntak, Kapolda Bali I Made Mangku Pastika Irjen Polisi Petrus Genhard Golose , Gubernur Bali I Made Mangku Pastika, dan Komandan Lanud Ngurah Rai Kolonel Pnb Wayan Superman.

PM Najib menggunakan pesawat pribadi ke Bali. Setibanya di Pulau Dewata, PM Najib bakal mendapat pengamanan tamu VVIP yang melibatkan Paspampres, TNI, dan Polri.

PM Malaysia Tempati Kamar yang Sama dengan Raja Salman

Raiza Andini    •    Senin, 26 Jun 2017 20:27 WIB
malaysia

Salah satu sudut Pantai Geger yang dapat dinikmati dari depan Hotel St Regis, MTVN - Laela Badriyah
 
Metrotvnews.com, Denpasar: Perdana Menteri Malaysia Najib Razak memilih Hotel St Regis Nusa Dua untuk menginap selama berlibur di Bali. Ia menempati kamar yang ditempati Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz al-Saud saat berlibut di Bali pada Maret 2017.

Danrem Wirasatya Kolonel Arhanud I Gede Widiana mengatakan PN Najib menyewa 41 kamar di St Regis. Kamar-kamar tersebut terbilang mewah karena berjenis President Suites.

"Hampir semuanya President Suites. Tadi sudah kami sterilkan untuk pengamanan," terang Widiana di Denpasar, Senin 26 Juni 2017.


Aktivitas di dalam resort bintang lima tetap normal seperti biasa. Tak ada pengosongan hotel untuk menyambut kedatangan PM Najib. Malah, wisatawan lain berbaur dengan rombongan PM Najib.

"Sama seperti wisatawan lah cuma ada pengamanan saja karena beliau kan sekelas Presiden," tambah Widiana.

Widiana mengaku tak tahu siapa saja yang berada dalam rombongan tersebut. Namun ia mendapat informasi istri PM Najib, Rosmah Mansor, dan enam anak mereka turut berlibur.

Sementara itu pengamanan di depan kamar PM Najib dilakukan semi tertutup. Kamar berhadapan langsung dengan Pantai Geger. Sehingga dari balkon kamar, PM Najib dapat menikmati pemandangan matahari terbit di sisi timur.

Metrotvnews.com, Denpasar: Perdana Menteri Malaysia Najib Razak berlibur di Bali sejak Senin 26 Juni 2017. Selama lima hari, Najib menginap di St Regis Hotel Nusa Dua.

Danrem Wirasatya Kolonel Arhanud I Gede Widiana mengatakan Najib berlibur bersama 23 orang ke Bali. PM Malaysia menyewa kamar President Suites di St Regis.


 "PM Malaysia kamarnya 1 suites. 11 kamar standar, dan rombongannya 24 orang," kata Widiana via telepon kepada Metrovnews.com, Rabu 28 Juni 2017.

PM Najib mendarat di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai Denpasar sekira pukul 13.30 Wita, Senin 26 Juni 2017. Ia datang bersama rombongan dengan menggunakan pesawat pribadi.

Sejumlah pejabat menyambut kedatangan PM Najib. Diantaranya Gubernur Bali Made Mangku Pastika dan Kapolda Bali Irjen Pol Petrus Golose.

Setelah itu, rombongan langsung ke St Regis. Rombongan menggunakan sebelas mobil sedan bermerek Mercedes-Benz, Toyota Camry, Toyota Kijang Innova, dan Toyota Hiace.

PM Malaysia Berlibur di Bali hingga 30 Juni

Raiza Andini    •    Senin, 26 Jun 2017 20:13 WIB
malaysia
PM Malaysia Berlibur di Bali hingga 30 Juni
PM Malaysia Najib Razak, Ant - Fanny Octavianus
 
Metrotvnews.com, Denpasar: Perdana Menteri Malaysia Najib Razak mendarat di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai Denpasar, Bali, pada Senin siang 26 Juni 2017. PM Najib berencana berlibur di Pulau Dewata hingga 30 Juni 2017.

PM Najib membawa 41 orang dari Malaysia untuk berlibur bersama. Setelah mendarat, rombongan langsung menuju St Regis Hotel di Nusa Dua.Danrem Wirasatya Kolonel Arhanud I Gede Widiana mengatakan empat pejabat menyambut kedatangan PM Najib. Yaitu Gubernur Bali Made Mangku Pastika, Kapolda Bali Irjend Pol Petrus Golose, Pangdam Udayana Mayor Jenderal Komarudin Simanjuntak, dan Danlanud Ngurah Rai Kolonel Penerbangan Supermen.

"Beliau (PM Najib) bersama keluarga besar, rombongan terdiri dari 41 orang. Tadi iring-iringan cukup panjang," terang Widiana kepada Metrotvnews saat dikonfirmasi, Senin 26 juni 2017.

Pengamanan terhadap Perdana Menteri Malaysia tidak seheboh kedatangan Raja Salman. Meski membawa rombongan banyak, pihak dari paspampres, TNI dan Polri hanya sebatas penjagaan semi tertutup karena kunjungan Najib Razak bersifat liburan bukan dalam rangka dinas kerja.

"Pengamanan semi tertutup, sama seperti Obama, karena sifatnya informal selama di Bali," jelasnya.

Widiana menjelaskan sebelum kedatangan orang nomor satu di Malaysia itu, wilayah St Regis telah disterilkan dan dijaga ketat oleh pihak TNI dan Polri.

"Kita memastikan bahwa tidak ada hal-hal yang mencurigakan selama adanya kunjungan tamu VVIP," tutupnya.

41 BILIK PRESIDENTIAL SUITES DI BALI, SIAPAKAH LAGI YANG IKUT BERCUTI BERSAMA DENGAN NAJIB?

Khamis, 29 Jun 2017

shahbudindotcom

Setelah terdedah percutian lima hari Najib Razak dan keluarganya di Bali bermula bermula 2 Syawal yang lalu, persoalan terbaru yang kini timbul ialah siapakah yang turut bercuti bersama dengannya?

Menurut laporan media Indonesia, Metronews.com, Najib yang menginap di Hotel St. Regis akan tinggal bilik yang sama yang pernah ditempah oleh Raja Salman dari Arab Saudi ketika bercuti di Bali pada Mac yang lalu.

Bilik tersebut dikira mewah kerana bertaraf Presidential Suites.

Menurut media tersebut lagi, rombongan Najib sebenarnya menempah 41 bilik yang kesemunya bertaraf Presidential Suites sepanjang percutiannya selama lima hari di Bali itu.

Dilaporkan juga, dalam percutian itu Najib turut disertai oleh enam anak-anaknya.

Jumlah ini tentunya termasuk anak Najib dan Rosmah daripada perkahwinan mereka yang terdahulu kerana hasil perkahwinan Najib dengan Rosmah, mereka hanya mempunyai dua orang anak saja.

Soalnya, siapa lagi yang ikut serta dalam percutian tersebut?

Jika mereka itu termasuk ahli keluarga yang lain, pegawai-pegawai dari Pejabat Perdana Menteri atau rakan-rakan Najib, mengapa kesemuanya menginap di bilik bertaraf Presidential Suites?

Siapakah yang akan membayar semua kos bilik mewah untuk percutian itu dan berapa jumlah keseluruhannya?

Jika menggunakan dana kerajaan, apakah semua ahli keluarga, pegawai-pegawai dan rakan-rakan Najib mempunyai kelayakan menginap di bilik bertaraf Presidential Suites?

Selain itu, timbul juga persoalan sama ada St Regis Bali turut dimiliki oleh Peter Sondakh yang diketahui memiliki Hotel St Regis di Langkawi.

Peter Sondakh adalah pemilik Eagle High Plantation yang 37 peratus sahamnya baru-baru ini dibeli oleh Felda dengan harga AS$505 juta atau lebih RM2,200 juta.

Pembelian itu mendapat kritikan ramai, bukan saja kerana hubungan akrab Najib dengan Peter Sondakh, tetapi juga kerana harganya yang dikira tinggi berbanding nilai pasaran semasa serta dianggap tidak memberi banyak manfaat kepada peneroka Felda.

Jika Hotel St. Regis Bali turut dipunyai oleh Peter Sondakh, mungkinkah percutian Najib kali ini mendapat tajaan sepenuhnya daripada ahli perniagaan terkenal Indonesia itu?


AMUKANMELAYU - Apakah semua ini FITNAH? 
KOTA BHARU: Mufti Kelantan, Datuk Mohamad Shukri Mohamad, berkata umat Islam di negara ini perlu ambil iktibar dan pengajaran apa yang berlaku di negara lain sehingga menjadi porak peranda. Beliau berkata, tidak dinafikan, mungkin ada pemimpin negara melakukan kesilapan, namun dalam Islam mengajar supaya memberi kemaafan kerana mereka sudah insaf. "Sebarang kesilapan perlu dimaafkan kerana Islam mengajar kita saling bermaaf-maafan. Seperti pepatah 'bumi mana yang tidak ditimpa hujan'. "Kalau kita tidak dapat yang (pemimpin) terbaik, memadailah kita dapat yang baik atau mungkin yang lebih baik, " katanya ketika dihubungi hari ini. Sebelum ini, Presiden PAS, Datuk Seri Abdul Hadi Awang dalam kenyataan Sabtu lalu, meminta semua parti politik negara supaya menolak campur tangan kuasa asing dalam hal ehwal dalaman negara, yang bercanggah dengan ajaran al-Quran. Beliau berkata, al-Quran mempamerkan ayat yang banyak melarang umat Islam memberi kepercayaan kepada pihak lain dalam menyelesaikan masalah dalaman. Mohamad Shukri berkata, Malaysia adalah sebuah negara yang berdaulat yang tidak sepatutnya diizinkan sebarang campur tangan kuasa asing berhubung hal ehwal negara. "Musuh tidak akan senang melihat Islam bangkit, sebaliknya mencari jalan untuk melemahkan supaya orang Islam terus ketinggalan kebelakangan. "Justeru, semua rakyat terutama umat Islam tidak boleh mengizinkan campur tangan kuasa asing, sebaliknya mencari cara untuk mengukuhkan kedudukan negara, " katanya.

Selanjutnya di : https://www.bharian.com.my/node/296791