GAMBAR HIASAN - Sebuk membawa kafirun mencemarkan masjid.
Gereja di Prancis akan Diubah Jadi Masjid
Salah satu masjid di Prancis
Berita Terkait
REPUBLIKA.CO.ID, PARIS -- Warga Muslim di Kota Vierzon,
Prancis, boleh jadi akan segera memiliki masjid sendiri. Sebuah gereja
tua di kota itu rencananya akan dijual kepada komunitas Muslim setempat.
Rencana penjualan Gereja Saint-Eloi's dilontarkan oleh pendeta Alain Krauth. Rencana ini keluar setelah Otoritas Katolik Roma menyatakan tak lagi mampu membiayai perawatan gereja yang berdiri sejak 1950 itu. Pasalnya, enam gereja di kota berjarak 150 mil dari Paris itu dinilai terlalu banyak untuk populasi Katolik yang makin berkurang tahun demi tahun.
"Jika komunitas Muslim moderate membeli Saint-Eloi's, kita hanya bisa turut berbahagia karena mereka dapat menjalankan ritual agamanya. Jika mereka ternyata adalah termasuk golongan ekstremis, maka itu adalah pertanyaan lain, mengingat ekstremis ada di semua agama," kata Krauth seperti dilansir The Washington Post, Senin (22/20).
Namun, pikiran terbuka Krauth itu rupanya tidak serta merta mendapat sambutan baik. Usai memberikan pernyataan yang dimuat media-media lokal, Kraut mendapat puluhan keluhan di telepon seluler dan emailnya. Keluhan tersebut sebagian disampaikan secara sopan, sebagian yang lain bernada keras.
Ia dianggap telah mengkhianati ajaran Nasrani dengan menjual gereja itu ke tangan Muslim. Sebagian mengancam akan memelihara babi di gereja agar komunitas Muslim urung mengajukan proposal pembelian.
Populasi Muslim di Prancis semakin berkembang dari waktu ke waktu. Saat ini, Kementerian Dalam Negeri setempat memperkirakan terdapat lima juta penduduk Muslim di Prancis. Jumlah itu merupakan populasi Muslim terbesar yang ada di negara Eropa.
Rencana penjualan Gereja Saint-Eloi's dilontarkan oleh pendeta Alain Krauth. Rencana ini keluar setelah Otoritas Katolik Roma menyatakan tak lagi mampu membiayai perawatan gereja yang berdiri sejak 1950 itu. Pasalnya, enam gereja di kota berjarak 150 mil dari Paris itu dinilai terlalu banyak untuk populasi Katolik yang makin berkurang tahun demi tahun.
"Jika komunitas Muslim moderate membeli Saint-Eloi's, kita hanya bisa turut berbahagia karena mereka dapat menjalankan ritual agamanya. Jika mereka ternyata adalah termasuk golongan ekstremis, maka itu adalah pertanyaan lain, mengingat ekstremis ada di semua agama," kata Krauth seperti dilansir The Washington Post, Senin (22/20).
Namun, pikiran terbuka Krauth itu rupanya tidak serta merta mendapat sambutan baik. Usai memberikan pernyataan yang dimuat media-media lokal, Kraut mendapat puluhan keluhan di telepon seluler dan emailnya. Keluhan tersebut sebagian disampaikan secara sopan, sebagian yang lain bernada keras.
Ia dianggap telah mengkhianati ajaran Nasrani dengan menjual gereja itu ke tangan Muslim. Sebagian mengancam akan memelihara babi di gereja agar komunitas Muslim urung mengajukan proposal pembelian.
Populasi Muslim di Prancis semakin berkembang dari waktu ke waktu. Saat ini, Kementerian Dalam Negeri setempat memperkirakan terdapat lima juta penduduk Muslim di Prancis. Jumlah itu merupakan populasi Muslim terbesar yang ada di negara Eropa.
Redaktur: Fernan Rahadi
Reporter: Adi Wicaksono
amukanmelayu - kita semakin "TERSESAT" - kafirun di saudarakan dan saudara sendiri di KAFIRKAN......