Thursday, 27 June 2013

DOA QUNUT NAZILAH DAN DO'A SETELAH KEKALAHAN MUSUH


Qunut Nazilah

Nu'man bin Bashir ra. meriwayatkan bahwa Rasulullah Shallallaahu'alayhi wa sallaam bersabda, "Kalian akan melihat orang beriman saling berkasih sayang satu sama lain, mencintai satu sama lain, bersahabat satu sama lain bagaikan satu tubuh, Ketika satu bagian tangan (dari tubuh) merasakan sakit maka menyebabkan keseluruhan tubuh akan menjadi lemah dan merasa sakit" (Misykat : 422)

Abu Musa ra. meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Seorang beriman dengan orang yang beriman lainnya seperti sebuah bangunan yang saling menguatkan satu sama lain (dengan tiap batanya)". (ibid)

Ibnu Umar ra. meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Seorang Muslim adalah saudara bagi Muslim yang lain, maka jangan menyusahkannya dan jangan menyerahkannya (kepada musuh-musuh ketika ia di dalam kesusahan)". (ibid)

Amir bin Malik, ketua Bani Sulaym meminta bantuan kepada Rasulullah SAW untuk menghadapi musuh kaumnya. Rasulullah SAW menerima permohonannya dan mengirim 70 orang sahabat ra.hum. yang mereka terdiri dari para Quraa (ahli dalam bacaan Al-Qur'an). Kaum Bani Sulaym kemudian menawan para sahabat ra.hum. di sebuah tempat yang bernama Bir Ma'una dan kemudian membunuh mereka. Jibril AS memberitahukan peristiwa ini kepada Rasulullah SAW dan menyampaikan pesan terakhir dari para Quraaa tersebut, "Kabarkan kepada orang-orang bahwa kami telah berjumpa Rabb kami. Dia (Allah) ridha kepada kami dan kami ridha kepada-Nya". Kejadian ini telah menyebabkan Rasulullah SAW mengalami kesedihan yang mendalam. Abdullah bin Mas'ud ra. meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW telah membaca Qunut Nazilah selama satu bulan "mengutuk" Bani Sulaym (Bukhari 2:586)

Berdasarkan riwaayat-riwayat di atas, para Fuqaha telah menggariskan bahwa apabila Ummt ini dalam krisis mereka harus mengikuti Sunnah untuk mengamalkan Qunut Nazila dan berdo'a untuk Ummat.


Do'a setelah mengalahkan musuh

Apabila berhasil mengalahkan pihak musih dengan izin Allah, maka panglima pasukan muslimin perlu mengatur barisan pejuang-pejuangnya mengikuti kedudukan. Dia hendaklah berdiri dihadapan pasukannya degan keadaan membelakangi mereka lalu memuji dan bersyukur kepada Allah ta'ala serta berdo'a:
"Wahai Allah! Segala puji untukMu, tidak ada sesiapa yang dapat mengubah apa yang telah Engkau tetapkan, dan tiada sesiapa dapat menetapkan apa yang ingin Engkau ubah. Tidak ada yang mendapat petunjuk apabila Dikau memberi kesesatan, dan tidak ada siapa yang boleh disesatkan manakala Engkau memberi petunjuk kepada mereka. Dan tidak ada siapa yang dapat memberi jika Engkau yang mengha- langnya, dan tidak ada yang dapat menghalang jika Engkau yang memberi. Tidak ada sesiapa yang dapat mendekati jika Engkau menahannya, dan tidak ada yang dapat menahan jika Engkau ingin menurunkannya.

Wahai Allah! Berilah kepada kami dengan mencurah-mencurah keberkatanMu, rahmat, belas kasihan dan rezeki daripadaMu. Wahai Allah! Aku memohon kepadaMu akan belas kasihan ( rahmat) yang berkekalan tidak kufur atau habis.

Wahai Allah! Aku memohon kepadaMu akan kesejahteraan pada Hari Penuh Ketakutan. Wahai Allah! Aku memohon perlindunganMu daripada kejahatan-kejahatan yang ada padaku dan yang tidak padaku.

"Wahai Allah! Berilah kami untuk mencintai kebenaran dan penuhilah hati kami dengannya, dan jadikan kami benci, kepada kekufuran, akhlak yang rosak, dan dosa-dosa serta golongkan kami ke dalam orang-orang yang soleh.

Wahai Allah! Matikanlah kami di dalam Islam dan satukan kami dengan orang-orang soleh agar kami tidak diuji dan dihina.

Wahai Allah! Hancurkanlah orang-orang kafir yang mendustakan RasulMu dan menghalang orang lain kepada jalanMu, azablah mereka dengan azabMu yang perih lagi menyiksa. Wahai Tuhan yang Haq. Aamin

(Al-Hisnul Hasin)