Friday, 18 March 2016

SETIANYA HINGGA KE HUJUNG NYAWA




Burung serindik dipucuk sena,
Anak Kerbau mati menyusu,
Hilang ghaib entah kemana,
Sampai kemati menanggung rindu.


Burung Bayan terbang sekawan,
Tersepit Mati celah pedati ,
Rindukan Tuan siang dan malam,
Sampai hati tinggalkan kami.


Jika hartawan berhutang budi,
Bagai di pasung badan dan nyawa,
Kenapa Tuan buat begini
Jika di gantung mana talinya?


Sudah puas aku merindu,
Tidak tertanggung hidup begini,
Dari hidupku meracun kalbu,
Izinkan hamba membawa diri.


Jika diingat nasib diriku,
Alangkah hina dibuat begini,
Jika ku jauh dari diri mu.
Jangan ditanya jangan dicari.


Jangan bersedih jangan merayu,
Kelak hati menjadi gundah,
Dari pedih menanggung rindu,
Baik ku mati dikandung tanah.


Maafkan jua jika terluka,
Diwaktu kita hidup bersama,
Walaupun pusara tidak bertanda,
Tapi ku tetap setia disana.





AMUKANMelayu - Setia seorang isteri