BAIKNYA ISLAMELAYU ITU
Awang, Kulub, Buyung, Jalak dan Lunang...
Melor, Cempaka, Dahlia dan dimanakan kucari Mak Banang....
Indahnya pada nama....tinggal dihujung kampung....
Nenek kebayan pula di beri nama.
Semua beradat dan semua berpantang....
Sampaikan ajal pun ada bidalannya....
Berpantang AJAL sebelum MAUT.
Hidup cara Islamelayu itu mudah urusannya.
Yang tua di hormati, yang muda di sayangi.
Kata yang tua tiada bangkangannya
Salah tiada, melainkan dituruti betul belaka....
Di jodohkan dengan Melor di seberang....Teruna iakan saja.
Katanya cantik....rambut mayang mengurai, pipi bak pauh di layang...
Riuh sekampung Melor telah di RISIK oleh Teruna....
Cincin belah rotan tanda sudah ada yang ingin memetiknya....
Sebentuk cincin berlian dengan 7 dulang hantaran semunya manis-manis belaka..
Itu tanda pinangan telah di terima......
Tiada ruang untuk bersama....sesekali Teruna bersama bonda datang bertandang..
Melor senyum melirik di sebalik pintu....dulang air di hulur...
Disebalik selendang Melor membetulkan anak rambut yang terkeluar....
Cincin belah rotan dan cincin berlian saja di nampakan.....
Lengan baju kurung melurut kebawah.....Teruna mengawal Gahnya seorang lelaki.
Anak lelaki Islamelayu di manjakan dengan Kelakian sejati....
Kerbau jantan se ekor di jadikan teman.....
Dimandikan sampai berkilat goh, "Keweh" nama di beri.....
Petang di bawa pulang....di tambat di "SENDUNG" belakang dapor...
"TUMANG" sehasta di pacakan di tanah....tali di pendekan.
"KELIKI" di hidung keweh di pereksa dahulu, takut terlucut dari hidungnya.
Tidak sampai sepelaung, sungai di lubuk rumbia.....
Airnya adalah separas dada....menyelam dan berenang sesama saing.....
Belum azan berkumandang.....semua sudah ada di saf hadapan.
Selepas magrib....guru sedia di hadapan... yang masih muqaddan tak payah berraihal
Yang telah khatam Al-Quran di wajib mengajar muqaddam.
Sampailah isyak berkumandang......bergilir-gilir berebut menjadi bilal....
Selesai salam....tidak sempat berjabat tangan....yang muda semuanya telah hilang....
Tok Imam berdoa sendirian.....dalam hatinya, "Nanti malam besuk, pasti ada yang kene"
Nasi sepinggan di jamah tidak sempurna....bonda bising di biarkan saja.
Di capai "Keris kayu" yang terselit di "Rawan Atap" rumbia....
Tangga sebelas puntung di langkah menjadi 5 sahaja.....
Gendang tari telah berbunyi.....
Disebalik daun kelapa yang didirikan....ada gelanggang didalamnya.
Mahaguru bersila PENDEKAR.....memerhati dengan liar mata merahnya.
Bermandi peluh malam ini....
Yang dah tinggi tahapnya di suruh main senjata,,,
Yang rendah tahapnya disuruh bertampar sahaja....
Itu pun ada yang merah pipinya....tak dapat di elak tangan "musuhnya".
Ada juga yang terkena sebiji dua, penumbuk sulung si Jejaka.....
Kalau menangis "BETINA"lah namanya.....
Bukannya nak berperang....tetapi kenapa berlatih?
Kata guru....inilah tentera "SABILLULLAH"
Kita bertani....kita berkebun...kita bekerja....
Tanggung jawab menjaga Ugama, Bangsa dan Tanahair adalah kita....
Rasulullah juga berlatih....bermain pedang, panah dan menunggang kuda.
Di pesannya lagi....simpanlah senjata dirumah kita....biarlah tajam sentiasa.
Dah larut malam kita....mandi saja air kolah surau dan kita tidur di sana.
Sambil berbaring....terbayang melur di seberang.....besuk kita bertemu lagi...
Keweh pasti akan suka kalu di bawa mandi di bawah jambatan
Tidak jauh dari baruh....nampak rumah Melur di seberang.....
BERSAMBUNG.