KEBIADABAN KAFIRUN MALAYSIA MENJADIKAN SAUDARA KITA Pembantu Rumah Indonesia SEBAGAI BARANG DAGANGAN MEREKA
Polemik terbaru di negara sebelah muncul minggu lalu. Ia berikutan
bantahan badan berkait tenaga kerja eksport mereka berkait sebuah iklan
'Indonesian maids for sale' yang dikeluarkan oleh syarikat milik
warganegara Malaysia beragama Hindu, pengikut aliran Sai Baba
berdasarkan heading text pada iklan tersebut.
Selasa, 30/10/2012 06:58 WIBKBRI di Malaysia Ikut Selidiki Informasi dalam Iklan 'TKI on Sale'
Sadis - Ini adalah angkara KAFIRUN Cina Malaysia
Jakarta - KBRI di Malaysia ikut menyelidiki informasi yang tertera dalam iklan 'TKI on Sale'. Bahkan Dubes RI untuk Malaysia, Marsekal Purnawirawan Herman Prayitno, juga sudah menghubungi nomor kontak yang ada dalam iklan itu.amukanmelayu - apabila kita susah dan miskin....kita akan di pergunakan semahunya walau pun di negara sendiri......DEOKRASI tidak lagi menjamin KESEJAHTERAAN hidup. Bersamalah kita NYAHkan mereka dari Nusantara ini....
"Pak Dubes sudah kontak," kata Minister Counsellor Pensosbud KBRI Kuala Lumpur, Suryana Sastradiredja, kepada detikcom, Selasa (30/10/2012).
Menurut Suryana, dari tiga nomor yang tertera, hanya satu nomor saja yang bisa dihubungi. Dan orang yang mengangkat nomor itu pun berganti-ganti.
"Macam-macam, logat India dan melayu," jelas Suryana.
Herman saat itu berpura-pura sebagai orang yang tertarik terhadap TKI. Namun, lanjut Suryana, diduga orang tersebut mengetahui logat Indonesia dan segera menutup telepon.
"Nanti kita telepon balik," kata Suryana menirukan cara orang tersebut mengakhiri pembicaraan dengan Herman.
Tak kehabisan akal, KBRI pun meminta bantuan kepada orang lain yang logatnya berbeda. Kali ini dilayani dengan baik dan meminta agar bisa segera didepositokan uang sebesar 3.500 ringgit.
Suryana berharap, warga Indonesia bisa menahan diri menyikapi persoalan ini. Protes keras terhadap Malaysia sudah dilayangkan. Polisi Malaysia juga diharapkan bisa mengusut tuntas kasus ini.
"Soalnya, bisa saja ini penipuan," tutupnya.
Dari foto yang diambil Migrant Care dari jalanan Chow Kit, Kuala Lumpur, Malaysia, iklan 'TKI on Sale' itu menawarkan jasa pembantu dari Indonesia. Bahkan tarifnya diskon 40 persen.
"Indonesian maids now on Sale. Fast and Easy application. Now your housework and cooking come easy. You can rest and relax. Deposit only RM 3,500 price RM 7,500 nett" tulis iklan tersebut.
Iklan itu tersebar di jalanan kawasan Chow Kit, daerah yang banyak menggunakan jasa TKI di Kuala Lumpur. Iklan disebar dengan cara pembagian kepada individu atau ditempel di sejumlah lokasi.
=====================
Alamat yang Ada di Iklan 'TKI on Sale' Ternyata Tukang Cukur
KBRI di Malaysia ikut menyelidiki informasi yang tertera dalam iklan 'TKI on Sale'. Berdasarkan penelusuran, alamat yang ada di dalam iklan itu ternyata tukang cukur.
Minister Counsellor Pensosbud KBRI Kuala Lumpur, Suryana Sastradiredja, mengatakan pihaknya langsung mengecek berbagai informasi yang ada di dalam selebaran tersebut. Salah satunya dengan mengirim petugas untuk mengecek alamat yang dimaksud.
"Sudah kita datangi alamatnya, tapi ternyata malah tukang cukur," kata Suryana kepada detikcom, Selasa (30/10/2012).
KBRI juga sudah menghubungi nomor kontak yang ada di iklan itu. Dari tiga nomor, hanya satu saja yang bisa dihubungi. "Macam-macam, logat India dan melayu," jelas Suryana.
Suryana berharap, warga Indonesia bisa menahan diri menyikapi persoalan ini. Protes keras terhadap Malaysia sudah dilayangkan. Polisi Malaysia juga diharapkan bisa mengusut tuntas kasus ini.
"Soalnya, bisa saja ini penipuan," tutupnya.
Dari foto yang diambil Migrant Care dari jalanan Chow Kit, Kuala Lumpur, Malaysia, iklan 'TKI on Sale' itu menawarkan jasa pembantu dari Indonesia. Bahkan tarifnya diskon 40 persen.
"Indonesian maids now on Sale. Fast and Easy application. Now your housework and cooking come easy. You can rest and relax. Deposit only RM 3,500 price RM 7,500 nett" tulis iklan tersebut.
Iklan itu tersebar di jalanan kawasan Chow Kit, daerah yang banyak menggunakan jasa TKI di Kuala Lumpur. Iklan disebar dengan cara pembagian kepada individu atau ditempel di sejumlah lokasi.
PENJUAL AMAH INDON, TELAH DITAHAN PIHAK POLIS!!!
Liflet yang banyak terdapat di Chow Kit yang mengiklankan amah-amah Indonesia untuk dijual, telah mendorong pihak berkuasa menahan seorang wanita yang terlibat. Wanita berkenaan merupakan salah seorang pekerja di sebuah agensi pembantu rumah SMART LABOR SERVICES, telah menyebarkan liflet tersebut, sekaligus menyebabkan kemarahan masyarakat Indonesia di Malaysia, dan membuatkan hubungan Malaysia-Indonesia kembali tegang.
Wanita tersebut kini sedang ditahan reman dan akan disiasat serta dihadapkan ke mahkamah di bawah Penal Code kerana mengancam keselamatan negara. Dan sekiranya tidak terbukti, wanita berkenaan akan dibebaskan dalam tempoh 14 hari.
Jurucakap syarikat berkenaan bagaimanapun menafikan syarikat mereka MENJUAL AMAH, sebaliknya hanya menjual servis atau perkhidmatan. Iklan berkenaan dibuat dengan tujuan untuk menarik perhatian semata-mata.
Kontroversi berhubung iklan tersebut bermula pada minggu lepas apabila Anis Hidayah, Pengarah Eksekutif NGO Migrant Care menemui liflet berkenaan disebarkan secara terbuka.
Tulisan pada liflet tersebut berbunyi, "INDONESIAN MAIDS NOW ON SALE!!! FAST & EASY APPLICATION!! NOW YOUR HOUSEWORK AND COOKING COME EASY. YOU CAN REST AND RELAX. DEPOSIT ONLY RM3,500! PRICE RM7,500 NETT."
Anis telah mengambil gambar liflet berkenaan dan menyebarkannya menerusi TWITTER. Dalam tempoh 24 jam, iklan berkenaan telah mencetuskan kontroversi di Indonesia. Parlimen dan media Indonesia seperti biasa, terus menghentam dan membuat kempen membenci Malaysia.
Tak tahulah nak kata apa lagi... tulis dalam Bahasa Kebangsaan pun, gagal. Menulis dalam Bahasa Inggeris, lagilah gagal. Secara terang dan nyata, umat Islam, tak kiralah sama ada Malaysia dan Indonesia memang untuk jualan kalau berada di tangan puak-puak ini.
Anehnya, ada ramai orang yang mengaku beragama Islam, cukup seronok bekerja dengan puak-puak berkenaan. Bahkan ada yang tidak segan silu menyatakan, bekerja dengan puak-puak itu lebih senang, menyeronokkan dan lebih menjamin berbanding bekerja dengan orang Islam.
Sedangkan hakikatnya, mereka tidak lebih daripada kerbau pawah.
Anda tidak percaya? Cuba anda bergaul dengan mereka yang bekerja sebagai pemandu yang berbangsa Melayu dan beragama Islam tetapi bekerja dengan tuan-tuan besar bukan Melayu dan bukan Islam... anda dengar sendiri apa yang mereka akan katakan... dan anda boleh menilai sendiri betapa TIDAK BERMARUAHNYA puak-puak berkenaan walaupun pada masa yang sama, mereka akan mengatakan, itu adalah rezeki halal untuk anak bini mereka!
amukanmelayu - pendatang "MEMBULI" penghuni Nusantara sewenangnya kerana kita telah jauh meninggalkan Al-Quran dan menerima KAFIR ZIMMI lebih dari saudara (sendiri)seugama dan sebangsa................