73 Golongan Umat Nabi SAW
Islam akan terpecah menjadi banyak golongan
OLAK LEMPIT, RABU 02 Muharram 1435 = 06hb November 2013. Ada beberapa hadis sahih yang menyatakan tentang Perpecahan Umat Islam ini kepada 73 Gulungan. amat menyedihkan. Tapi jika di pecahkan pula dari 73 Gulungan ini, ianya akan berpecah pula kepada berpuluh-puluh sub-gulungan. Dengan itu ianya akan menjadi beratus-ratus gulungan dan juga mungkin beribu-ribu gulungan. amat malanglah Umat Islam ini bila mereka yang berkepentingan menjadikan Ugama sebagai jalan membina pengaruh dan kerana terlalu ingin menjadi Ketua atau kerana sesuatu keuntungan, mereka menjadikan Ugama sebagai jalan mudah untuk mencapai cita-cita mereka.
“Akan ada segolongan umatku yang tetap atas Kebenaran sampai Hari Kiamat dan mereka tetap atas Kebenaran itu.” HR. Bukhari dan Muslim.
Rasulullah Saw lewat riwayat Jabir Ibnu Abdullah bersabda :
“Akan ada
generasi penerus dari umatku yang akan memperjuangkan yang haq,
kamu akan mengetahui mereka nanti pada hari kiamat, dan kemudian Isa bin
Maryam akan datang, dan orang-orang akan berkata, “Wahai Isa, pimpinlah
jamaa’ah (sholat), ia akan berkata, “Tidak, kamu memimpin satu sama
lain, Allah memberikan kehormatan pada umat ini (Islam) bahwa tidak
seorang pun akan memimpin mereka kecuali Rasulullah SAW dan orang-orang
mereka sendiri.”
Hadits tentang sejumlah 73 golongan yang terpecah dalam Islam
Abu Hurairah meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW bersabda :
“Orang-orang
Yahudi terpecah kedalam 71 atau 72 golongan, demikian juga orang-orang
Nasrani, dan umatku akan terbagi kedalam 73 golongan.” HR. Sunan Abu Daud.
Dalam
sebuah kesempatan, Muawiyah bin Abu Sofyan berdiri dan memberikan
khutbah dan dalam khutbahnya diriwayatkan bahwa dia berkata, “Rasulullah
SAW bangkit dan memberikan khutbah, dalam khutbahnya beliau berkata,
'Millah ini akan terbagi ke dalam 73 golongan, seluruhnya akan masuk
neraka, (hanya) satu yang masuk surga, mereka itu Al-Jamaa’ah,
Al-Jamaa’ah. Dan dari kalangan umatku akan ada golongan yang mengikuti
hawa nafsunya, seperti anjing mengikuti tuannya, sampai hawa nafsunya
itu tidak menyisakan anggota tubuh, daging, urat nadi (pembuluh darah)
maupun tulang kecuali semua mengikuti hawa nafsunya.” HR. Sunan Abu Daud.
Dari Auf bin Malik, dia berkata bahwa Rasulullah Saw bersabda:"Yahudi
telah berpecah menjadi 71 golongan, satu golongan di surga dan
70 golongan di neraka. Dan Nashara telah berpecah belah menjadi 72
golongan, 71 golongan di neraka dan satu di surga. Dan demi Allah yang
jiwa Muhammad ada dalam tangan-Nya umatku ini pasti akan berpecah belah
menjadi 73 golongan, satu golongan di surga dan 72 golongan di neraka."
Lalu beliau ditanya: "Wahai Rasulullah siapakah mereka ?" Beliau
menjawab: "Al Jamaah." HR Sunan Ibnu Majah.
Anas bin Malik meriwayatkan bahwa Rasulullah Saw bersabda: “Orang-orang
Bani Israil akan terpecah menjadi 71 golongan dan umatku akan terpecah
kedalam 73 golongan, seluruhnya akan masuk neraka, kecuali satu, yaitu
Al-Jamaa’ah.” HR. Sunan Ibnu Majah.
“Bahwasannya
bani Israel telah berfirqah sebanyak 72 firqah
dan akan berfirqah umatku sebanyak 73 firqah, semuanya akan masuk Neraka
kecuali satu.” Sahabat-sahabat yang mendengar ucapan ini bertanya:
“Siapakah yang satu itu Ya Rasulullah?” Nabi menjawab: ” Yang satu itu
ialah orang yang berpegang sebagai peganganku dan pegangan
sahabat-sahabatku.” HR Imam Tirmizi.
Abdullah Ibnu Amru meriwayatkan bahwa Rasulullah Saw bersabda : “Umatku
akan menyerupai Bani Israil selangkah demi selangkah. Bahkan jika
seseorang dari mereka menyetubuhi ibunya secara terang-terangan,
seseorang dari umatku juga akan mengikutinya. Kaum Bani Israil terpecah
menjadi 72 golongan. Umatku akan terpecah menjadi 73 golongan,
seluruhnya akan masuk neraka, hanya satu yang masuk surga.” Kami (para
shahabat) bertanya, “Yang mana yang selamat ?” Rasulullah Saw menjawab, “
Yang mengikutiku dan para sahabatku.” HR Imam Tirmizi.
Diriwayatkan oleh Abu Hurairah bahwa Rasulullah Saw bersabda: “Orang-orang
Yahudi terbagi dalam 71 golongan atau 72 golongan dan Nasrani pun
demikian. Umatku akan terpecah menjadi 73 golongan.” HR Imam Tirmizi.
Diriwayatkan oleh Imam Thabrani, ”Demi
Tuhan yang memegang jiwa Muhammad di
tangan-Nya, akan berpecah umatku sebanyak 73 firqah, yang satu masuk
Syurga dan yang lain masuk Neraka.” Bertanya para Sahabat: “Siapakah
(yang tidak masuk Neraka) itu Ya Rasulullah?” Nabi menjawab:
“Ahlussunnah wal Jamaah.”
Mu’awiyah Ibnu Abu Sofyan meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW bersabda :
“Ahlul kitab (Yahudi dan Nasrani) dalam masalah agamanya terbagi
menjadi 72 golongan dan dari umat ini (Islam) akan terbagi menjadi 73
golongan, seluruhnya masuk neraka, satu golongan yang akan masuk surga,
mereka itu Al-Jamaa’ah, Al-Jamaa’ah. Dan akan ada dari umatku yang
mengikuti hawa nasfsunya seperti anjing mengikuti tuannya, sampai hawa
nafsunya itu tidak menyisakan anggota tubuh, daging, pembuluh darah,
maupun tulang kecuali semua mengikuti hawa nafsunya. Wahai orang Arab!
Jika kamu tidak bangkit dan mengikuti apa yang dibawa Nabimu…” HR.Musnad Imam Ahmad.
Umat Islam terpecah menjadi 7 golongan besar yaitu:
1. Mu'tazilah,
yaitu kaum yang mengagungkan akal pikiran dan bersifat filosofis,
aliran ini dicetuskan oleh Washil bin Atho (700-750 M) salah seorang
murid Hasan Al Basri.
Mu’tazilah memiliki 5 ajaran utama, yakni :
- Tauhid. Mereka berpendapat :
- Sifat Allah ialah dzatNya itu sendiri.
- al-Qur'an ialah makhluk.
- Allah di alam akhirat kelak tak terlihat mata manusia. Yang terjangkau mata manusia bukanlah Ia.
- Keadilan-Nya. Mereka berpendapat bahwa Allah SWT akan memberi imbalan pada manusia sesuai perbuatannya.
- Janji dan ancaman. Mereka berpendapat Allah takkan ingkar janji: memberi pahala pada muslimin yang baik dan memberi siksa pada muslimin yang jahat.
- Posisi di antara 2 posisi. Ini dicetuskan Wasil bin Atha yang membuatnya berpisah dari gurunya, bahwa mukmin berdosa besar, statusnya di antara mukmin dan kafir, yakni fasik.
- Amar ma’ruf (tuntutan berbuat baik) dan nahi munkar (mencegah perbuatan yang tercela). Ini lebih banyak berkaitan dengan hukum/fikih.
Aliran
Mu’tazilah berpendapat dalam masalah qada dan qadar, bahwa manusia
sendirilah yang menciptakan perbuatannya. Manusia dihisab berdasarkan
perbuatannya, sebab ia sendirilah yang menciptakannya.
Golongan Mu'tazilah pecah pula menjadi 20 golongan.
2. Syiah,
yaitu kaum yang mengagung-agungkan Sayyidina Ali Kw, mereka tidak
mengakui khalifah Rasyidin yang lain seperti Khlifah Sayyidina Abu
Bakar, Sayidina Umar dan Sayyidina Usman bahkan membencinya. Kaum ini di
sulut oleh Abdullah bin Saba, seorang pendeta yahudi dari Yaman yang
masuk islam. Ketika ia datang ke Madinah tidak mendapat perhatian dari
khalifah dan umat islam lainnya sehingga ia menjadi jengkel. Golongan Syiah pecah menjadi 22 golongan dan yang paling parah adalah Syi'ah Sabi'iyah.
3. Khawarij,
yaitu kaum yang sangat membenci Sayyidina Ali, bahkan mereka
mengkafirkannya. Salah satu ajarannya Siapa orang yang melakukan dosa
besar maka di anggap kafir. Golongan Khawarij Bercah pula menjadi 20 golongan.
4. Murjiah.
- Al-Murji’ah meyakini bahwa seorang mukmin cukup hanya mengucapkan “Laailahaillallah” saja dan ini terbantah dengan pernyataan hadits bahwa dia harus mencari dengan hal itu wajah Allah, dan orang yang mencari tentunya melakukan segala sarananya dan konsekuensi-konsekuensi pencariannya sehingga dia mendapatkan apa yang dia cari dan tidak cukup hanya mengucapkan saja. Jadi menurut al-murji’ah bahwa cukup mengucapkan “Laailahaillallah” dan setelah itu dia berbuat amal apa saja tidak akan mempengaruhi keimanannya, maka ini jelas bertentangan dengan hadits “dia mencari dengan itu wajah Allah”, maka ini adalah bentuk kesesatan al-murji’ah.
- Al-Mu’tazilah dan Al-Khawarij meyakini bahwa seorang yang melakukan dosa-dosa besar kekal didalam api neraka, dan ini terbantah dengan sabda Rasulullah “sesungguhnya Allah mengharamkan atas api neraka orang yang mengucapkan Laailahaillallah”. Menurut Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah bahwasanya pengharaman api neraka membakar orang-orang yang mengucapkan “Laailahaillallah” itu ada dua, pertama pengharaman secara mutlak dan ini bagi orang yang mengucapkan “Laailahaillallah” dengan mendatangkan seluruh syarat-syaratnya, konsekuensi-konsekuensinya dan kandungan-kendungannya sehingga dia terlepas dari syirik besar, syirik kecil dan perbuatan-perbuatan dosa besar, kalaupun dia terjatuh kepada perbuatan dosa maka dia bertaubat dan tidak terus menerus diatasnya, maka orang yang sempurna tauhidnya seperti ini diharamkan api neraka untuk membakarnya secara mutlak, yakni dia tidak disentuh oleh api neraka sama sekali. Kemudian yang kedua, yaitu pengharaman yang tidak mutlak dan bersifat kurang, yang dimaksud yaitu pengharaman untuk kekal didalam api neraka, ini bagi orang-orang yang kurang tauhidnya sehingga dia terjatuh kedalam syirik kecil atau dosa-dosa besar yang dia terus menerus didalamnya, maka orang yang demikian ini diharamkan atas api neraka untuk membakarnya dalam jangka waktu yang kekal selama dia belum mengugurkan tauhidnya ketika didunia. Oleh karena itu pendapat al-mu’tazilah dan al-khawarij yang menyatakan bahwa pelaku dosa besar kekal didalam api neraka, ini adalah pendapat yang bertentangan dengan sunnah Rasulullah.
- Tidak ada dzikir yang lebih utama didunia ini kecuali “Laailahaillallah”.
- Salah satu sebab dikabulkannya doa adalah dengan menggunakan sifat Allah dan nama-Nya, secara khusus memanggil Allah dengan uluhiyah-Nya, meminta dan berdoa kepada Allah dengan menyebutkan rububiyah-Nya.
“Laailahaillallah”
merupakan dzikir dan doa, disebut dengan doa karena orang yang
mengucapkan “Laailahaillallah” mengharapkan ridha Allah dan ingin sampai
kepada surga-Nya.
Golongan Murjiah pecah menjadi 5 golongan.
5. Najariyah, Kaum yang menyatakan perbuatan manusia adalah mahluk, yaitu dijadikan Tuhan dan tidak percaya pada sifat Allah yang 20. Golongan Najariyah pecah menjadi 3 golongan.
6. Al Jabbariyah,
Kaum yang berpendapat bahwa seorang hamba adalah tidak berdaya apa-apa
(terpaksa), ia melakukan maksiyat semata-mata Allah yang melakukan. Golongan Al Jabbariyah pecah menjadi 1 golongan.
7. Al Musyabbihah / Mujasimah, kaum yang menserupakan pencipta yaitu Allah dengan manusia, misal bertangan, berkaki, duduk di kursi. Golongan Al Musyabbihah / Mujasimah pecah menjadi 1 golongan.
Ahli Sunah Wal Jama'ah Adalah Golongan Yang Selamat.
Ahli Sunah wal Jama'ah.
1. Pengertian.
Secara
etimologi Ahli adalah kelompok/keluarga/pengikut. Sunah adalah
perbuatan-perbuatan Rasulullah yang diperagakan beliau untuk menjelaskan
hukum-hukum Al Qur'an yang dituangkan dalam bentuk amalan. Al Jama'ah
yaitu Al Ummah ( Al Munjid) yaitu sekumpulan orang-orang beriman yang di
pimpin oleh imam untuk saling bekerjasama dalam hal urusan yang
penting.
Menurut istilah Ahli Sunah
wal Jama'ah adalah sekelompok orang yang mentaati sunah Rasulullah
secara berjama'ah, atau satu golongan umat islam di bawah satu komando
untuk urusan agama islam sesuai dengan ajaran Rasulullah dan para
sahabatnya.
2.Syarat terbentuknya Al Jama'ah.
Secara singkat telah diterangkan oleh Sayyidina Umar RA:
" Tidak ada islam kecuali dengan jama'ah, Tidak ada jama'ah kecuali
dengan imam, Tidak ada imam kecuali dengan Bai'at, Tidak ada bai'at
kalau tidak ada taat.
Dan bai'at
bukanlah syahadat, sebagaimana yang diyakini oleh mereka yang salah, dan
apalagi dengan pengkafiran diluar kelompok tersebut.
3. Terpeliharanya Islam.
Dalam
masa-masa kerusakan islam Allah menunjukkan kasih sayangnya dengan
membangkitkan para mujadidnya setiap 100 tahun sekali yang meluruskan
kembali pemahaman ajaran Rasul sesuai dengan kebutuhan pemahaman mereka
saat itu hingga turunnya masa imam Mahdi.
Dari berbagai sumbeAMUKANMELAYU - Ahli Sunnah Waljamaah juga seakan sudah tidak dapat di elakan lagi untuk berpecah seperti yang lain.....dengan TAKSUB kepada PARTI ianya adalah bibit-bibit perpecahan seterusnya. Semoga Allah memelihara kita dari terus berpecah kerana DEMOKRASI.