,مليسيا دان اسلام بوکن ميليک اورڠ ڤوليتيک
, مک ڤرجواڠن اݢام تتڤ دڤرجواڠکن اوليه اومت اسلام دري بيدڠ يڠ لاءين
سام اد كامي منڠ اتاو كامي ماتي

PERJALAN HAJI AKI


Monday 27 May 2013

PERJANJIAN YANG DI DUSTAI - APA KELEBIHAN PERJANJIAN NAJIB VS ANWAR DENGAN PERJANJIAN NABI?



1. Surat Nabi Untuk Penganut Kristiani

Di selatan semenanjung Sinai terdapat sebuah biara Kristen Ortodox, Saint Catherine’s Monastery, yang termasuk dalam dua biara kristiani tertua di dunia setelah Saint Anthony’s Monastery di Mesir. Biara ini berada di lokasi yang diyakini mereka sebagai tempat di mana Nabi Musa as menerima wahyu.
Biara ini memiliki perpustakaan kedua terbesar di dunia dalam koleksi naskah-naskah kuno setelah perpustakaan di Vatikan. Dari sekitar 3300 koleksi naskah kuno yang dimilikinya, ada satu naskah kuno yang diistimewakan di biara ini yaitu sebuah replika surat jaminan dan perjanjian Nabi Muhammad saw kepada pemuka dan masyarakat Kristiani di daerah ini. Surat tersebut ditulis oleh Ali bin Abi Thalib dengan tanda cap tangan Rasulullah saw.
Saint Catherine letter
Saint Catherine letter
Sekitar tahun 1517 di masa pendudukan Mesir oleh kekaisaran Ottoman, surat Rasulullah saw tersebut dibawa ke Konstantinopel oleh pasukan Ottoman untuk diserahkan kepada Sultan Selim I. Namun sayangnya, surat yang asli tersebut hilang dan namun dibuat replikasinya untuk diserahkan kembali kepada pihak Saint Catherine’s Monastery.
Surat Rasulullah saw menjadi dikenal di Eropa khususnya di Vatikan berkat beberapa cendekiawan Eropa yang telah menterjemahkannya ke dalam bahasa Eropa. Tercatat yang pertama kali mempublikasikannya adalah Gabriel Sionita tahun 1630 dalam rilis buku berbahasa latin, “Testamentum et pactiones inter Mohammedem et Christianae fidei cultores”. Lalu tercatat pula J.G. Nisselii dalam bukunya “Testamentum inter Muhamedem et Christianae religionis populos initum” pada tahun 1655, Jean de Thévenot tahun 1665, dan Richard Pococke tahun 1743.
Menurut keterangan dari Dr. Muqtedar Khan, awal mula ditulisnya surat ini ketika pada tahun 628, Nabi Muhammad saw kedatangan seorang delegasi dari biara Saint Catherine yang meminta perlindungan kepada Rasulullah saw. Beliau kemudian meresponnya dengan mengeluarkan sebuah piagam tertulis. Kurang lebih translasi dari surat piagam Rasulullah saw tersebut sebagai berikut:
Ini adalah pesan dari Muhammad bin Abdullah, yang berfungsi sebagai perjanjian dengan mereka yang memeluk agama Kristen, di sini dan di mana pun mereka berada, kami bersama mereka.
Bahwasanya aku, para pembantuku, dan para pengikutku sungguh membela mereka, karena orang Kristen juga rakyatku; dan demi Allah, aku akan menentang apa pun yang tidak menyenangkan mereka.
Tidak boleh ada paksaan atas mereka. Tidak boleh ada hakim Kristen yang dicopot dari jabatannya demikian juga pendeta dari biaranya. Tak boleh ada seorang pun yang menghancurkan rumah ibadah mereka, merusaknya, atau memindahkan apa pun darinya ke rumah kaum Muslim.
Bila ada yang melakukan hal-hal tersebut, maka ia melanggar perintah Allah dan Rasul-Nya. Bahwasanya mereka sesungguhnya adalah sekutuku dan mereka aku jamin untuk tidak mengalami yang tidak mereka sukai.
Tidak boleh ada yang memaksa mereka pergi atau mewajibkan mereka berperang. Muslimlah yang harus berperang untuk mereka.
Bila seorang perempuan Kristen menikahi lelaki Muslim, pernikahan itu harus dilakukan atas persetujuannya. Ia tak boleh dilarang untuk mengunjungi gereja untuk berdoa. Gereja mereka harus dihormati. Mereka tidak boleh dilarang untuk memperbaiki gereja mereka dan tidak boleh pula ditolak haknya atas perjanjian ini. Tak boleh ada umat Muslim yang melanggar perjanjian ini hingga hari penghabisan (kiamat).
Demikian redaksi surat tersebut yang sekaligus sebagai piagam jaminan hak-hak sipil penganut Kristiani dari Nabi Muhammad saw. Banyak hal yang menarik bila kita simak lebih dalam dari surat tersebut, namun terlalu panjang untuk diuraikan di sini dan anda bisa mempelajarinya lebih lanjut dari uraian Dr. Muqtedar Khan di http://bit.ly/YJY2oO



2. Surat Rasulullah SAW kepada Raja Oman


 Surat Rasulullah SAW kepada Raja Oman
Bismillah ...Alhamdulillah...
Hari ini saya merasa terpanggil untuk menulis sedikit mengenai Surat Rasulullah SAW yang dihantarkan kepada Raja Oman sebagai satu surat rasmi untuk menyebarkan agama Islam.

Sebenarnya saya pernah menulis tentang surat ini selepas kami melawat Musandam, tempat pertama saya melihat surat tersebut dipamerkan.

Surat tersebut dihantar oleh Rasulullah SAW kepada Raja Oman yang memerintah pada ketika itu melalui utusan baginda iaitu Amr ibn 'As.

Menurut sejarah Oman, kedua-dua raja mereka ketika itu menerima baik utusan Rasulullah saw serta memeluk agama Islam, seterusnya mengarahkan agar agama Islam disebarkan diseluruh ceruk Oman.

Namun begitu, orang pertama yang menerima Islam di Oman adalah Mazin bin Ghadubah, yang mendengar tentang Islam daripada peniaga2 Arab, kemudian beliau bertemu sendiri dengan baginda Rasulullah saw, serta meminta agar baginda mendoakan kesejateraan kepada Oman. Hadis-hadis ini ada disebutkan didalam buku-buku sejarah Oman.

Setelah kedatangan Mazin bertemu Rasulullah saw, baginda menghantar utusan rasmi agar Islam disebarkan dibumi Oman.

Bagi saya, surat ini adalah bukti pengiktirafan baginda Rasulullah saw ke atas pemerintahan Raja Oman ketika itu. Tindakan yang sama telah diambil ketika zaman pemerintahan Saidina Abu Bakar dan Saidina Umar Al-Khattab, mereka mengiktiraf kuasa pemerintahan Raja Oman ketika itu.

Namun begitu, kecelaruan sejarah yang ditulis selepas itu menenggelamkan segala fakta ini, dan Oman dikira sebagai satu puak Khawarij, yang dihukum sebagai kafir.
 
 Surat yang ditulis semula dengan khat Nasakh

Menurut surat ini, Rasulullah saw menegaskan sekiranya Raja Oman ketika itu menerima Islam, maka beliau mengiktiraf pemerintahan mereka berdua.

Penjelasan sejarah membuktikan bahawa Raja Oman ketika itu menerima Islam dengan mudah, serta begitu menghormati utusan baginda Rasulullah saw. 

Namun kekacauan politik Islam ketika zaman Umaiyyah menyebabkan perkara yang bertentangan dengan amalan Rasulullah saw berlaku, bilamana kerajaan Oman ketika itu terpaksa mempertahankan diri bila diserang agar tunduk kepada pemerintahan khilafah.  
 Terjemahan Surat Rasulullah SAW kedalam Bahasa Inggeris
Saya masih teringat kata-kata seorang ustaz saya (di UIA) yang mengingatkan saya agar berhati-hati agar tidak terpengaruh dengan sikap orang Oman, iaitu bermuka-muka serta menyembunyikan hakikat sebenar aqidah mereka.

Namun begitu setelah meneliti buku-buku disini, saya dapati ada masih banyak buku-buku agama yang ditulis oleh ulama mereka tidak didedahkan kepada dunia luar. Malah, hadis-hadis yang diriwayatkan oleh ulama-ulama Oman tidak termasuk ke dalam buku-buku hadis yang saya pelajari selama ini.

Apakah ini bermakna hadis-hadis ini tidak sahih ataupun sejarah lalu mengakibatkan semua ketentuan ini berlaku. Apakah perlunya sejarah Islam diteliti semula dengan mengambilkira sejarah umat Islam yang diasingkan selama ini?

Sebenarnya saya bukanlah pengkaji sejarah, malah sejarah merupakan matapelajaran yang paling saya tidak suka, tetapi bila tiba disini, saya mula menyukai sejarah...kerana ada Rahsia disebalik sejarah disini.  

Bagi saya, cara mereka menerima Islam membuktikan bahawa mereka saudara seagama kita, malah selama bergaul dengan penduduk disini, apa yang jelas ialah mereka begitu menjaga akhlak dalam pergaulan. Fikir-fikirkanlah...


3. Surat Perjanjian Hudaibiyyah Rasulullah sholallahu ‘alaihi wasallam


Setelah Perjanjian Hudaibiyyah Rasulullah sholallahu ‘alaihi wasallam memiliki kesempatan untuk berdakwah yang lebih luas. Beliau mengirimkan banyak surat kepada pembesar di berbagai negeri menyeru mereka kepada Islam.

Berikut ini adalah kisah tiga orang raja yang berbeda reaksinya ketika menerima surat dari Rasulullah sholallahu ‘alaihi wasallam. Perbedaan reaksi ini berakibat pada perbedaan nasib yang mereka alami.

Mari kita mulai perjalanan wisata kita ke tiga negeri untuk menemui tiga orang raja.

1- Surat Nabi saw untuk Raja Negus (Penguasa Ethiopia)

Isi surat:

Dari Muhammad utusan Islam untuk An-Najasyi, penguasa Abyssinia (Ethiopia). Salam bagimu, sesungguhnya aku bersyukur kepada Allah yang tidak ada Tuhan kecuali Dia, Raja, Yang Maha Suci, Yang Maha Sejahtera, Yang Mengaruniakan keamanan, Yang Maha Memelihara, dan aku bersaksi bahwa Isa putra Maryam adalah ruh dari Allah yang diciptakan dengan kalimat Nya yang disampaikan Nya kepada Maryam yang terpilih, baik dan terpelihara. Maka ia hamil kemudian diciptakan Isa dengan tiupan ruh dari-Nya sebagaimana diciptakan Adam dari tanah dengan tangan Nya. Sesungguhnya aku mengajakmu ke jalan Allah. Dan aku telah sampaikan dan menasihatimu maka terimalah nasihatku. Dan salam bagi yang mengikuti petunjuk.

Ketika Rasulullah sholallahu ‘alaihi wasallam menulis surat kepada An-Najasyi yakni Ashhamah bin Al-Abjar dan menyerunya kepada Islam. Raja An-Najasyi mengambil surat itu, beliau lalu meletakkan ke wajahnya dan turun dari singgasana. Beliaupun masuk Islam melalui Ja’far bin Abi Tholib radiyallahu ‘anhu.

Beliau lalu mengirimkan surat kepada Rasulullah sholallahu ‘alaihi wasallam dan menyebutkan tentang keislamannya.

Raja An-Najasyi akhirnya meninggal dunia pada bulan Rajab tahun ke-9 Hijriyyah. Rasulullah sholallahu ‘alaihi wasallam memberitakan hal itu pada hari wafatnya lalu melakukan shalat ghaib untuknya. Beliau juga mengabarkan bahwa Raja An-Najasyi kelak akan masuk surga.
2- Surat Nabi saw untuk Raja Heraclius (Kaisar Romawi)
Isi surat:

Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang. Dari Muhammad utusan Allah untuk Heraclius Kaisar Romawi yang agung. Salam bagi siapa yang mengikuti petunjuk. Salain dari pada itu, sesungguhnya aku mengajak kamu untuk memeluk Islam. Masuklah kamu ke agama Islam maka kamu akan selamat dan peluklah agama Islam maka Allah memberikan pahalah bagimu dua kali dan jika kamu berpaling maka kamu akan menanggung dosa orang orang Romawi. “Katakanlah: Hai Ahli Kitab, marilah (berpegang) kepada suatu kalimat (ketetapan) yang tidak ada perselisihan antara kami dan kamu, bahwa tidak kita sembah kecuali Allah dan tidak kita persekutukan Dia dengan sesuatu pun dan tidak (pula) sebagian kita menjadikan sebagian yang lain sebagai tuhan selain Allah. Jika mereka berpaling maka katakanlah kepada mereka: “Saksikanlah, bahwa kami adalah orang-orang yang berserah diri (kepada Allah)”. Al-Imron 64

Ketika Rasulullah sholallahu ‘alaihi wasallam mengirim surat kepada Kaisar Heraklius dan menyerukan kepada Islam. Pada waktu itu Kaisar sedang merayakan kemenangannya atas Negeri Persia.

Rasulullah sholallahu ‘alaihi wasallam telah mengirim Dihyah bin Khalifah Al-Kalby sebagai utusan kepada Kaisar Heraklius penguasa Kekaisaran Romawi, negara adi daya pada masa itu. Sang Kaisar pun berkeinginan untuk melakukan penelitian guna memeriksa kebenaran kenabian Rasulullah sholallahu ‘alaihi wasallam. Maka beliau memerintahkan untuk mendatangkan seseorang dari Bangsa Arab ke hadapannya.
Abu Sufyan rodhiyaullahu ‘anhu, waktu itu masih kafir, dan rombongannya segera dihadirkan di hadapan Kaisar. Beliau diminta berdiri paling depan sebagai juru bicara karena memiliki nasab yang paling dekat dengan Rasulullah sholallahu ‘alaihi wasallam. Rombongan yang lain berdiri di belakangnya sebagai saksi, sehingga beliau tidak berani berbohong. Itulah strategi Kaisar untuk mendapatkan keterangan yang valid.

Maka berlangsunglah dialog yang panjang antara Kaisar dengan Abu Sufyan rodhiyaullahu ‘anhu. Kaisar Heraklius adalah seorang yang cerdas dengan pengetahuan yang luas. Beliau bertanya dengan taktis dan mengarahkannya kepada ciri seorang nabi. Abu Sufyan rodhiyaullahu ‘anhu juga seorang yang cerdas dan bisa membaca arah pertanyaan Sang Kaisar. Namun beliau dipaksa berkata benar walaupun berusaha memberi sedikit bias.
Hasil Penelitian

Di akhir dialog Sang Kaisar mengutarakan pendapatnya. Inilah ciri-ciri seorang nabi menurut pandangannya dan sebagaimana telah dia baca di dalam Injil. Ternyata semua ciri yang tersebut ada pada diri Rasulullah sholallahu ‘alaihi wasallam.
Nasab

Para Rasul diutus dalam keadaan memiliki nasab-nasab yang baik pada kaumnya. Yaitu dari keluarga yang terhormat dan memiliki kedudukan yang tinggi. Semacam tokoh masyarakat.
Ajaran baru

Tidak ada seorangpun sebelum dia yang mengatakan perkataan seperti itu (yakni ajaran Islam). Seandainya telah ada yang mengatakan sebelumnya, maka dia hanyalah orang yang meniru-niru perkataan yang pernah dikatakan oleh orang sebelumnya. Kalau istilah sekarang : hanya copy paste.
Perintah rasul

Rasul memerintahkan untuk beribadah kepada Allah, tidak melakukan kesyirikan kepada-Nya dengan sesuatupun, serta melarang untuk beribadah kepada para berhala. Rasul memerintahkan untuk mengerjakan shalat, membayar zakat, dan menjaga kehormatan diri.
Inilah benang merah dakwah seluruh rasul. TAUHID.
Bukan keturunan raja

Tidak ada dari ayah dan kakek-kakeknya yang menjadi raja. Seandainya ada tentu dia hanya orang yang menginginkan tahta dari ayah dan kakeknya. Hanya menginginkan sesuatu yang masih bersifat duniawi. Sedangkan para rasul sangat jauh dari hal-hal semacam ini.
Bukan pendusta

Orang yang tidak meninggalkan tindakan dusta atas nama manusia, ia akan berdusta atas nama Allah. Orang yang berdusta akan melakukan apa saja untuk mendukung kedustaannya termasuk bersumpah atas nama Allah.
Bukan penipu

Para rasul tidak pernah menipu. Apalagi menipu untuk kepentingan pribadi yang bersifat duniawi. Seorang rasul tidak butuh kepada dunia kecuali sekadar untuk mendukung dakwah yang diembannya.
Pengikut

Pengikut para rasul adalah orang-orang lemah dan jumlah mereka terus bertambah. Tidak ada di antara pengikutnya yang murtad karena kesal dengan agamanya. Demikianlah keimanan ketika telah bercampur sifat kelapangannya dengan hati.
Kesimpulan

Kaisar Heraklius telah mengetahui tentang Rasulullah sholallahu ‘alaihi wasallam dan membenarkan kenabian beliau dengan pengetahuan yang lengkap. Akan tetapi ia dikalahkan rasa cintanya atas tahta kerajaan, sehingga ia tidak menyatakan keislamannya. Ia mengetahui dosa dirinya dan dosa dari rakyatnya sebagaimana telah dijelaskan oleh Rasulullah sholallahu ‘alaihi wasallam.

Dengan kecerdasan dan keluasan ilmunya Kaisar bisa mengetahui kebenaran kenabian Rasulullah sholallahu ‘alaihi wasallam. Bahkan Kaisar menyatakan :
“Dia (maksudnya Rasulullah sholallahu ‘alaihi wasallam) kelak akan mampu menguasai wilayah yang dipijak oleh kedua kakiku ini.”
Sedang saat itu Kaisar sedang dalam perjalanan menuju Baitul Maqdis.

Abu Sufyan rodhiyaullahu ‘anhu menceritakan dialog ini setelah masuk Islam dengan keislaman yang sangat baik, sehingga hadits ini diterima.

Kaisar lalu memuliakan Dihyah bin Khalifah Al-Kalby dengan menghadiahkan sejumlah harta dan pakaian.

Kaisar memuliakan surat dari Rasulullah sholallahu ‘alaihi wasallam namun masih lebih mencintai tahtanya. Akibatnya adalah di dunia Allah Subhanahu wa Ta’ala memanjangkan kekuasaannya. Namun dia harus mempertanggungjawabkan kekafirannya di akhirat kelak.



4 - Surat Nabi saw untuk Raja Khosrau II (Penguasa Persia)
 
Isi surat:

Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang. Dari Muhammad utusan Allah untuk Khosrau, penguasa Persia yang agung. Salam bagi orang yang mengikuti petunjuk, beriman kepada Allah dan RasulNya, dan bagi orang yang bersaksi bahwa tidak ada Tuhan kecuali Allah, Esa, tidak ada sekutu bagi-Nya, dan bagi yang bersaksi bawha Muhammad itu hamba Nya dan utusan Nya. Aku mengajakmu kepada panggilan Allah sesungguhnya aku adalah utusan Allah bagi seluruh manusia supaya aku memberi peringatan kepada orang-orang yang hidup (hatinya) dan supaya pastilah (ketetapan azab) terhadap orang-orang kafir. Peluklah agama Islam maka kamu akan selamat. Jika kamu menolak maka kamu akan menanggung dosa orang orang Majusi.


Ketika Rasulullah sholallahu ‘alaihi wasallam mengirim surat kepada Kisra Abrawaiz raja dari Negeri Persia dan menyerunya kepada Islam. Namun ketika surat itu dibacakan kepada Kisra, iapun merobeknya sambil berkata, ”Budak rendahan dari rakyatku menuliskan namanya mendahuluiku.

Ketika berita tersebut sampai kepada Rasulullah sholallahu ‘alaihi wasallam, beliaupun mengatakan, ”Semoga Allah mencabik-cabik kerajaannya.”

Doa tersebut dikabulkan. Persia akhirnya kalah dalam perang menghadapi Romawi dengan kekalahan yang menyakitkan. Kemudian iapun digulingkan oleh anaknya sendiri yakni Syirawaih. Ia dibunuh dan dirampas kekuasaannya.

Seterusnya kerajaan itu kian tercabik-cabik dan hancur sampai akhirnya ditaklukkan oleh pasukan Islam pada jaman Khalifah Umar bin Khaththab radiyallahu ‘anhu hingga tidak bisa lagi berdiri. Selain itu Kisra masih harus mempertanggung-jawabkan kekafirannya di akhirat kelak.


  5- Surat kepada Raja Najasyi @ Negus - Habsyah (Ethiopia)
 
Isi surat
Dari Muhammad utusan Islam untuk An-Najasyi, penguasa Abyssinia (Habsyah / Ethiopia). Salam bagimu, sesungguhnya aku bersyukur kepada Allah yang tidak ada Tuhan melainkan Dia, Raja, Yang Maha Suci, Yang Maha Sejahtera, Yang Mengurniakan keamanan, Yang Maha Memelihara, dan aku bersaksi bahawa Isa putera Maryam adalah roh dari Allah yang diciptakan dengan kalimat Nya yang disampaikan Nya kepada Maryam yang terpilih, baik dan terpelihara. Maka dia hamil kemudian diciptakan Isa dengan tiupan roh dari-Nya sebagaimana diciptakan Adam dari tanah dengan tangan Nya. Sesungguhnya aku mengajakmu ke jalan Allah. Dan aku telah sampaikan dan menasihatimu maka terimalah nasihatku. Dan salam bagi yang mengikuti petunjuk. [Zaadul Ma'ad 3/61] 
Kisahnya

Ketika Rasulullah s.a.w menulis surat kepada Raja Najasyi yakni Ashhamah bin Al-Abjar dan menyerunya kepada Islam. Raja An-Najasyi mengambil surat itu,  lalu meletakkan ke wajahnya dan turun dari singgahsana. Beliau pun masuk Islam melalui Ja’far bin Abi Thalib r.a.
Beliau lalu mengirimkan surat kepada Rasulullah s.a.w dan menyebutkan tentang keislamannya.
Raja Najasyi akhirnya meninggal dunia pada bulan Rejab tahun ke-9 Hijriyyah. Rasulullah s.a.w memberitakan hal itu pada hari wafatnya lalu melakukan solat ghaib untuknya. Beliau juga mengkhabarkan bahawa Raja Najasyi kelak akan masuk syurga.

  6- Surat kepada Raja Al-Muqawqis @ Binyamin - Mesir (Egypt)
Isi surat
Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang. Dari Muhammad bin Abdullah utusan Allah, untuk al-Muqawqis penguasa Mesir yang agung. Salam bagi siapa yang mengikuti petunjuk. Selain dari pada itu, aku mengajakmu kepada panggilan Allah. Peluklah agama Islam maka kamu akan selamat dan Allah akan memberikan bagimu pahala dua kali. Jika kamu berpaling maka kamu akan menanggung dosa penduduk Mesir.“
Kisahnya
Setelah al-Muqawqis membaca surat Nabi saw, dia membalas surat baginda dan memberi kepada baginda dua hadiah. Hadiah pertama berupa dua hamba belian bernama Mariah binti Syamu’n al-Qibthiyyah yang dimerdekakan Nabi s.a.w dan menjadi isteri beliau, darinya Rasulullah s.a.w mendapat seorang anak yang diberi nama Ibrahim (wafat semasih kecil), nama ini diambil dari nama moyang beliau Nabi Ibrahim a.s. Dan hamba kedua adiknya sendiri iaitu Sirin binti Syamu’n Al-Qibthiyyah. 
Hadiah kedua pula berupa kuda untuk tunggangan baginda.
 

 7.  Surat Nabi Muhammad s.a.w Kepada Hercules (Pemerintah Rome)


Surat Nabi Muhammad s.a.w Kepada Hercules (dalam sebuah hadis yang panjang)


Hadis riwayat Abu Sufyan r.a, ia berkata: Aku berangkat ke Syam pada masa perdamaian Hudaibiah, iaitu perjanjian antara diriku dan Rasulullah saw. Ketika aku berada di Syam, datanglah sepucuk surat dari Rasulullah saw. yang ditujukan ke Hiraklius, Penguasa Romawi.

Yang membawa surat itu adalah Dihyah Al-Kalbi yang langsung menyerahkannya kepada Penguasa Basrah. Selanjutnya, Penguasa Basrah menyerahkan kepada Hiraklius. Hiraklius lalu bertanya: Apakah di sini terdapat seorang dari kaum lelaki yang mengaku sebagai nabi ini?

Mereka menjawab: Ya! Maka aku pun dipanggil bersama beberapa orang Quraisy lainnya sehingga masuklah kami menghadap Hiraklius. Setelah mempersilakan kami duduk di hadapannya,

Hiraklius bertanya: Siapakah di antara kamu sekalian yang paling dekat nasabnya dengan lelaki yang mengaku sebagai nabi ini? Abu Sufyan berkata: Lalu aku menjawab: Aku.

Kemudian aku dipersilakan duduk lebih dekat lagi ke hadapannya sementara teman-temanku yang lain dipersilakan duduk di belakangku. Kemudian Hiraklius memanggil juru terjemahnya dan berkata kepadanya: Katakanlah kepada mereka bahwa aku akan menanyakan kepada orang ini tentang lelaki yang mengaku sebagai nabi itu. Jika ia berdusta kepadaku, maka katakanlah bahwa ia berdusta.

Abu Sufyan berkata: Demi Allah, seandainya aku tidak takut dikenal sebagai pendusta, niscaya aku akan berdusta. Lalu Hiraklius berkata kepada juru terjemahnya: Tanyakan kepadanya bagaimana dengan keturunan lelaki itu di kalangan kamu sekalian?

Aku menjawab: Di kalangan kami, dia adalah seorang yang bernasab baik. Dia bertanya: Apakah ada di antara nenek-moyangnya yang menjadi raja?

Aku menjawab: Tidak. Dia bertanya: Apa kamu sekalian menuduhnya sebagai pendusta sebelum dia mengakui apa yang dikatakannya? Aku menjawab: Tidak.

Dia bertanya: Siapakah pengikutnya, orang-orang yang terhormatkah atau orang-orang yang lemah?

Aku menjawab: Para pengikutnya adalah orang-orang lemah. Dia bertanya: Mereka semakin bertambah ataukah berkurang?

Aku menjawab: Bahkan mereka semakin bertambah.

Dia bertanya: Apakah ada seorang pengikutnya yang murtad dari agamanya setelah dia peluk karena rasa benci terhadapnya?

Aku menjawab: Tidak.

Dia bertanya:Apakah kamu sekalian memeranginya?

Aku menjawab: Ya.

Dia bertanya: Bagaimana peperangan kamu dengan orang itu?

Aku menjawab: Peperangan yang terjadi antara kami dengannya silih-berganti, terkadang dia mengalahkan kami dan terkadang kami mengalahkannya.

Dia bertanya: Apakah dia pernah berkhianat?

Aku menjawab: Tidak. Dan kami sekarang sedang berada dalam masa perjanjian damai dengannya, kami tidak tahu apa yang akan dia perbuat. Dia melanjutkan: Demi Allah, aku tidak dapat menyelipkan kata lain dalam kalimat jawaban selain ucapan di atas.

Dia bertanya lagi: Apakah perkataan itu pernah diucapkan oleh orang lain sebelum dia?

Aku menjawab: Tidak.

Selanjutnya Hiraklius berkata kepada juru terjemahnya: Katakanlah kepadanya, ketika aku bertanya kepadamu tentang nasabnya, kamu menjawab bahwa ia adalah seorang yang bernasab mulia. Memang demikianlah keadaan rasul-rasul yang diutus ke tengah kaumnya.

Ketika aku bertanya kepada kamu apakah di antara nenek-moyangnya ada yang menjadi raja, kamu menjawab tidak. Menurutku, seandainya ada di antara nenek-moyangnya yang menjadi raja, aku akan mengatakan dia adalah seorang yang sedang menuntut kerajaan nenek-moyangnya.

Lalu aku menanyakan kepadamu tentang pengikutnya, apakah mereka orang-orang yang lemah ataukah orang-orang yang terhormat. Kamu menjawab mereka adalah orang-orang yang lemah. Dan memang merekalah pengikut para rasul.

Lalu ketika aku bertanya kepadamu apakah kamu sekalian menuduhnya sebagai pendusta sebelum dia mengakui apa yang dia katakan. Kamu menjawab tidak. Maka tahulah aku, bahwa tidak mungkin dia tidak pernah berdusta kepada manusia kemudian akan berdusta kepada Allah.

Aku juga bertanya kepadamu apakah ada seorang pengikutnya yang murtad dari agama setelah ia memeluknya karena rasa benci terhadapnya. Kamu menjawab tidak. Memang demikianlah iman bila telah menyatu dengan orang-orang yang berhati bersih.

Ketika aku menanyakanmu apakah mereka semakin bertambah atau berkurang, kamu menjawab mereka semakin bertambah. Begitulah iman sehingga ia bisa menjadi sempurna.

Aku juga menanyakanmu apakah kamu sekalian memeranginya, kamu menjawab bahwa kamu sekalian sering memeranginya. Sehingga perang yang terjadi antara kamu dengannya silih-berganti, sesekali dia berhasil mengalahkanmu dan di lain kali kamu berhasil mengalahkannya. Begitulah para rasul akan senantiasa diuji, namun pada akhirnya merekalah yang akan memperoleh kemenangan.

Aku juga menanyakanmu apakah dia pernah berkhianat, lalu kamu menjawab bahwa dia tidak pernah berkhianat. Memang begitulah sifat para rasul tidak akan pernah berkhianat.

Aku bertanya apakah sebelum dia ada seorang yang pernah mengatakan apa yang dia katakan, lalu kamu menjawab tidak. Seandainya sebelumnya ada seorang yang pernah mengatakan apa yang dia katakan, maka aku akan mengatakan bahwa dia adalah seorang yang mengikuti perkataan yang pernah dikatakan sebelumnya.

Dia melanjutkan: Kemudian Hiraklius bertanya lagi: Apakah yang ia perintahkan kepadamu?

Aku menjawab: Dia menyuruh kami dengan salat, membayar zakat, bersilaturahmi serta membersihkan diri dari sesuatu yang haram dan tercela.

Hiraklius berkata: Jika apa yang kamu katakan tentangnya itu adalah benar, maka ia adalah seorang nabi. Dan aku sebenarnya telah mengetahui bahwa dia akan muncul, tetapi aku tidak menyangka dia berasal dari bangsa kamu sekalian. Dan seandainya aku tahu bahwa aku akan setia kepadanya, niscaya aku pasti akan senang bertemu dengannya.

Dan seandainya aku berada di sisinya, niscaya aku akan membersihkan segala kotoran dari kedua kakinya serta pasti kekuasaannya akan mencapai tanah tempat berpijak kedua kakiku ini.

Dia melanjutkan: Kemudian Hiraklius memanggil untuk dibawakan surat Rasulullah saw. lalu membacanya. Ternyata isinya adalah sebagai berikut: Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Pemurah, dari Muhammad, utusan Allah, untuk Hiraklius, Penguasa Besar Romawi. Salam sejahtera semoga selalu terlimpah kepada orang-orang yang mau mengikuti kebenaran.

Sesungguhnya aku bermaksud mengajakmu memeluk Islam. Masuklah Islam, niscaya kamu akan selamat. Masuklah Islam niscaya Allah akan menganugerahimu dua pahala sekaligus. Jika kamu berpaling dari ajakan yang mulia ini, maka kamu akan menanggung dosa seluruh pengikutmu.

(Wahai Ahli Kitab, marilah kepada suatu kalimat ketetapan yang tidak ada perselisihan antara kami dan kamu, bahwa tidak kita sembah kecuali Allah dan tidak kita mempersekutukan Dia dengan sesuatu pun dan tidak pula sebagian kita menjadikan sebagian yang lain sebagai Tuhan selain daripada Allah. Jika mereka berpaling maka katakanlah kepada mereka: Saksikanlah, bahwa kami adalah orang-orang yang menyerahkan diri kepada Allah).

Selesai ia membaca surat tersebut, terdengarlah suara nyaring dan gaduh di sekitarnya. Lalu ia memerintahkan sehingga kami pun segera dikeluarkan. Lalu aku berkata kepada teman-temanku ketika kami sedang menuju keluar, Benar-benar telah tersiar ajaran Ibnu Abu Kabasyah, dan sesungguhnya ia benar-benar ditakuti oleh Raja Romawi.

Abu Sufyan berkata: Aku masih terus merasa yakin dengan ajaran Rasulullah saw. bahwa ia akan tersiar luas sehingga Allah berkenan memasukkan ajaran Islam itu ke dalam hatiku.

- Hadis Riwayat Bukhari & Muslim


8. Surat Pengusir Jin Dari Rasulullah SAW.

Seorang sahabat Rasulullah SAW yang bernama Abu Dujanah Radiallahu anhu pernah mengadu kepada Baginda tentang perkara aneh yang dialaminya ketika di tempat tidur.

Abu Dujanah telah mendengar bunyi kisaran dan dengung seperti bunyi lebah serta percikan api.

Ketika mengangkat kepalanya dia melihat bayangan hitam tinggi mencecah atap rumah.Beliau memberanikan diri menyentuh makhluk tersebut.Tiba tiba dia terasa seperti menyentuk landak yang berduri.Makhluk itu melontarkan percikan api ke mukanya.

Apabila berita ini sampai kepada Rasulullah ,baginda mengatakan itulah jin penunggu rumah. Baginda lantas meminta kertas dan dakwat serta menyuruh Syaidina Ali menuliskan satu ayat yang bermaksud:

“Ini adalah surat daripada Muhammad Pesuruh Allah Tuhan Semesta Alam kepada yang datang ke rumah daripada kalangan jin,penghuni dan pengunjung kecuali yang datang berkunjung dengan baik. Adapun selepas itu.. Sesungguh terdapat bagi kami dan kamu kelapangan, sekiranya kamu amat mencintai dan menyukai atau kamu adalah penjahat dan penceroboh atau kamu adalah penggembala yang melakukan perbuatan salah, maka ini adalah sepucuk surat daripada Allah yang bercakap ke atas kami dan kamu dengar benar (Sesungguhnya kami akan menghapuskan apa sahaja yang kamu lakukan). Dan utusan utusan Kami (para malaikat) yang sentiasa berada di sisi mereka akan mencatat apa sahaja yang mereka lakukan...

Tinggalkan pemilik surat ini dan pergilah kepada penyembah-penyembah berhala dan kepada sesiapa sahaja yang menyangka bahawasanya ada bersama Allah tuhan-tuhan yang lain (Tiada tuhan kecuali Dia (Allah). Semuanya akan musnah kecuali zatNya (dan sifat-sifatNya), milikNya segala hukuman dan kepadaNya kamu akan dikembalikan {HaMim} mereka tidak akan diberi pertolongan {HaMim} kamu akan ditewaskan {HaMim - Demi kitab yang menjelaskan} berpecah belahlah musuh-musuh Allah dan telah sampai hujah Allah serta tiada daya upaya kecuali dengan izin Allah. {Maka Allah akan mencukupkan kamu (wahai Muhammad) daripada kejahatan mereka (musuh-musuh) dan Dialah Tuhan yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui}


Abu Dujanah kemudiannya meletakkan surat Rasulullah itu di bawah kepalanya ketika tidur. Tiba tiba dia terkejut daripada tidur apabila terdengar jeritan suara:

“Wahai abu Dujanah,kamu telah membakar kami dengan kalimat kalimat ini. Demi kebenaran sahabat mu(Rasulullah) angkatlah ia (surat) dan jauhkan daripada kami. Kami tidak selamat kecuali kamu mengangkatnya. Tidak ada lagi tempat untuk kami di rumah kamu, jiran jiran kamu dan di mana mana tempat yang terdapat tulisan ini”.

Abu Dujanah menegaskan beliau tidak akan mengangkat surat tersebut melainkan dengan izin Rasulullah. Pada malam tersebut kedengaran teriakan tangisan dan jeritan jin jin yang menumpang di rumah beliau hingga ke Subuh. Mereka seperti kesakitan apabila surat Rasulullah itu berada di dalam rumah Abu Dujanah.

Selepas Abu Dujanah menceritakan kisah ini kepada Rasulullah,baginda lalu bersabda:

“Maka demi jiwa yang mengutusku demi kebenaran sebagai seorang nabi, sesungguhnya mereka itu(jin) akan merasa azab sehingga hari kiamat nanti”.
Wallahu a'lam.....

Kisah ini adalah bersumberkan kitab kitab rujukan:

At Tazkirah:Imam Qurtubi
Dala ilul Nubuwah:Imam Al Baihaqi
Kazinatul Asrar:Syeikh Muhammad Haqqi an Nazili
Daru’ul Wiqayah:Syeikh Dr Sayyid Muhammad b. Alawi al Maliki al Hasani
 
 

Apa ISI Perjanjian PM Dengan Anwar Ibrahim? Adakah mereka berpandukan kepada Perjanjian RASULULLAH?

By Sungai Rapat 

Dalam keadaan Anwar Ibrahim yang asyik menipu rakyat dengan pelbagai perkataan termasuk memaki hamun Perdana Menteri agar sedap didengar, kita dikejutkan dengan kenyataan bekas Naib Presiden Indonesia, Jusuf Kalla dimana beliau mendakwa Anwar Ibrahim telah mengingkari sebuah perjanjian damai bagi menghormati keputusan Pilihan Raya Umum Ke-13 (PRU-13).


Agak musykil juga bagaimana penasihat Perdana Menteri boleh membiarkan Perdana Menteri Dato Sri Mohd Najib mempercayai seseorang yang paling kuat menipu.

Semua rakyat tahu Anwar Ibrahim tidak pernah bercakap benar malah menurut setiausaha sulitnya jika Anwar tersengih, ini bermakna idea untuk 'mengenakan' orang lain sudah datang.

Kita dikejutkan dengan perjanjian damai yang melibatkan Ketua Pembangkang itu dengan Perdana Menteri, Datuk Seri Najib Tun Razak digerakkan Jusuf Kalla pada April lalu.

Jusuf Kalla jugalah yang memainkan peranan bagi pertemuan Anwar Ibrahim dengan Raja Kiram III juga di Indonesia.

The Wall Street Journal (WSJ) melaporkan Jusuf berkata, beliau telah menghubungi Anwar sehari selepas PRU-13 dan meminta Ketua Pembangkang itu supaya menghormati komitmen dan ‘melihat realiti’.

“Kami mempunyai komitmen, tetapi Anwar berkata, tidak, tidak, tidak, tidak,’’ jelas Jusuf Kalla.

Akhbar tersebut yang mendakwa menghubungi ketiga-tiga pihak turut melaporkan, Anwar mengaku pernah membuat perjanjian berkenaan tetapi memberitahu kononnya ‘penentang-penentangnya’ pula yang mengingkari perjanjian itu melalui ‘cara mereka berkempen’.

“WSJ melaporkan bahawa Anwar telah mendekati Jusuf berhubung perjanjian tersebut akibat tidak tahan dengan pendedahan demi pendedahan yang dibuat oleh para cyber trooper tentang salahlaku dirinya dan pengikutnya dua bulan lalu kononnya dalam usaha Penasihat Parti Keadilan Rakyat (PKR) itu memperolehi komitmen daripada lawannya untuk menjamin keamanan negara selepas pilihan raya umum.

Perjanjian tersebut iaitu kedua- dua pihak mengelak daripada menyerang antara satu sama lain secara peribadi semasa berkempen dan menerima sebarang keputusan pilihan raya dibuat kemudiannya pada April lalu.

Laporan WSJ itu menjelaskan, kedua-dua pihak telah mengingkari satu fasal dalam persetujuan tersebut iaitu dalam menawarkan pihak yang kalah peranan dalam sebuah ‘kerajaan pendamaian’.

Seorang penasihat kepada Najib dilaporkan akhbar itu telah mengesahkan perjanjian berkenaan dan memberitahu WSJ bahawa Anwar telah mencari bantuan Jusuf untuk mendapatkan sebuah persetujuan bersama dalam menerima keputusan pilihan raya secara aman, tanpa menghiraukan siapa memenanginya atau berlaku satu majoriti tipis.

“Perdana Menteri mengulangi secara sulit kepada Jusuf Kalla dan di khalayak ramai sebelum pilihan raya yang BN akan menghormati kehendak orang ramai dan menerima keputusan pilihan raya, sekalipun pembangkang menang," kata penasihat PM.

Walau bagaimanapun, perjanjian damai versi Anwar kelihatan seperti berbeza.

Memetik Anwar, WSJ melaporkan bahawa Jusuf yang menghulur dan menawarkan bantuannya dalam memastikan sebuah pilihan raya yang aman.

“Terdapat ramai rakan sekitar rantau ini yang risau berhubung peralihan kuasa sama ada ia akan aman atau sebaliknya," kata Anwar.

Menurut WSJ, Jusuf terkenal dengan peranannya dalam perjanjian damai semasa menjadi Naib Presiden dari 2004 hingga 2009 di Thailand dan Sri Lanka serta membantu menyelesaikan konflik merentasi kepulauan Indonesia.
Semasa kempen Anwar dalam usahanya untuk menggulingkan kerajaan Anwar menyatakan kepada penyokongnya bahawa beliau  berjanji tidak akan menyerah kalah sehingga pembangkang diletakkan di Putrajaya walau apa cara sekali pun.

Anwar mendapat idea untuk membangkitkan dan menyemarakkan kebangkitan rakyat untuk menggulingkan kerajaan iaitu undi popular, yang menyaksikan Barisan Nasional (BN) mendapat hanya di bawah 48 peratus daripada jumlah undi.

Agihan tidak sekata undian di banyak kawasan, yang dilabel pembangkang sebagai amalan penggarisan semula kawasan pilihan raya oleh BN, telah menyebabkan mereka hanya memenangi 89 kerusi manakala BN 133 daripada 222 kerusi di Parlimen.

Selain daripada ‘Perhimpunan Haram Black 505’ yang telah menarik kehadiran rakyat yang ramai di sekitar, pembangkang juga memfailkan petisyen rasmi terhadap keputusan di 27 kawasan undi.

Jika kita perasan sebulan sebelum PRU13 semua blogger tidak dibenarkan mendedahkan aib Anwar brahim, Mustaffa Ali dan lain-lain lagi terutamanya berkenaan video seks mereka. 

Bukan itu sahaja perkataan fitnah sengaja disebarkan sehingga menjadikan perbuatan terkutuk mereka 'halal'. bagaimana jika perbuatan terkutuk itu dilakukan oleh pemimpin BN? sudah tentu satu dunia mereka pusing untuk menyatakan perkara sedemikian.

Perlukah kita menyalahkan Anwar Ibrahim kerana melanggar perjanjian sedangkan kita semua tahu manusia jenis Anwar Ibrahim memang tergolong dalam manusia yang munafik.....berjanji sering dimungkiri...mengata, memfitnah dan berbohong sudah menjadi makanan harian beliau?

Perdana Menteri perlu menilai semula penasihat-penasihat yang terbaik untuk dirinya dan seluruh rakyat Malaysia supaya setiapa perbuatan yang dilakukan demi untuk kesejahteraan rakyat.

Sebagai rakyat Malaysia/blogger yang sentiasa menyokong BN...ini hanyalah cadangan dan teguran untuk Perdana Menteri yang kami sayangi agar dapat buat keputusan yang terbaik untuk rakyat Malaysia.

PERTEMUAN SULIT DIANTARA ANWAR DAN DS NAJIB DI INDONESIA 


Add caption

Benarkah ada pertemuan sulit antara Anwar dan Ds Najib diadakan? Itu yang menjadi tajuk utama berita TV3 semalam, difahamkan pertemuan ini adalah untuk kepentingan bersama terutama menolak kearah perpecahan sema Islam dan Bangsa melayu itu sendiri. Bukan mereka sahaja perlu tahu sebaliknya DS Najib menyahut dengan baik yang tentunya kita tahu sebab beliau sayangkan rakyat dan negara Malaysia amnya. 
Bagaimanapun Perdana Menteri secara gentelman memberitahu Jusuf Kalla secara peribadi dan dihadapan khalayak ramai sebelum pilihanraya bahawa BN tetap menghormati kehendak rakyat dan secara terbuka menerima kepmikirutusan Pilihanraya sekalipun Pembangkang Menang atau Barisan jalan Nasional yang menang. Najib sendiri bedasarkan demi hak serta memastikan Rakyat sepatutnya dapat hidup aman dan maju jaya soal kepentingan Nasib Rakyat mesti diutamakan, beliau tidak menolak jika ada pekara yang membolehkan negara dan rakyat menikmatinya
Sebaliknya seperti yang sudah kita ketahui kesudahannya... malah Jawapannya Tidak, tidak dan tidak mahu memberi makna rakyat sudah boleh melupakan segala harapan. penyatuan yang diusahakan oleh Mantan Timbalan Presiden Indonesia Jusuf Kalla akhirnya berkecai

Sebenarnya kalau disorot perkembangan sebelum PRU 13 apa yang kita (BN) telah bersedia dari apa sahaja sudut, tak ada lagi peribahasa letak tunggul kayu pun boleh menang, dek kerana tsunami pada PRU 12 yang lalu banyak memberi pengajaran buat kita akibat tersentak dengan kemelesetan undi dari rakyat yang juga sebenarnya datangnya dari kemerosotan pengundi Cina dan India
Akibat atau kesannya juga nampak terang dimana puncanya, Pakartun Roket turut mengambil kesempatan terhadap kemerosotan ini semacam baling pisau terus ke UMNO, aljub memangtahu dimana letaknya kekuatan BN yang tentunya diterajui oleh UMNO, dan didalam UMNO juga Wanita lah paling kuat pengaruhnya yang terbukti gerak kerja yang mantap!  Dan kerana itu lah jugak siJubri nie berterusan menyerang Wanita termasuk Datin Seri Rosmah Mansur, jadi tak hairan lah bila kita tahu si Rafizee ditugaskan khas menyerang Datuk Sharizat sebagai pemimpin utama Wanita, kalau kita lihat perancangan ini berterusan sehingga Dato Kamilia pun turut didalam senarai lakonan simpati mereka kepadanya, agak menghairankan kenapa boleh pulak menyokong Dato Kamilia sedangkan kalau di ikutkan menyebut nama UMNO sahaja dah jadi tuah yang boleh membawa sawan kepada Pakartun Roket.

Bagaimana boleh pulak menyebelahi Dato Kamilia sedangkan dalam setiap ceramah UMNO difitnah pelbagai-bagai, bukan setakat itu malah siap dikafirkan mereka bersama jentera atau Ahli PAS yang cukup ketara dilembukan oleh mereka. 

Mungkin kita tidak menyedarinya, tetapi nyata bagi UMNO kini berlapik cakap soal hati rakyat untuk siapa, mungkin teman tiada kepentingan dalam soal ini tetapi rata-rata sebenarnya cukup serik dengan PRU 12 yang lalu, UMNO tidak lagi mahu mengeluarkan sebarang bahasa yang berkaitan dengan letak batu pun boleh menang! 

Malah teman pun pelik kenapa mereka takut dan mahu menjaga hati rakan kompenan bila realitynya kita tahu kemenagan lalu membuktikan sebenarnya UMNO yang menang, Dan  UMNO jugalah yang memberi terus nafas Politik untuk kerajaan Malaysia pimpinan Barisan Nasional, PRU 13 membuktikan segalanya, contoh terbaik diPerak umpamanya, cukup jelas kali ini kemenangan UMNO menyelamatkan Barisan Nasional dan sekali gus berita ini sebenarnya mengerunkan aljubri, masakan tidak, kalau dengan usaha kuat bermula sekarang nampaknya UMNO hanya perlu wujudkan  10 lagi pemimpin baru dari sekarang, kajian dan postmoterm pula dibuat terhadap di 6 kerusi UMNO yang patut menang,

Dalam masa yang sama kita lihat rakan kompenan sudah boleh menerima peristiwa kekalahan ini. Dalam ertikata mudah bila 59 kerusi DUN dipertandingkan perhatian dan pengkhususan kepada 40 kerusi DUN yang ada, sementara 19 kerusi lagi boleh dikongsi dengan takan kompenan, malah biarkan mereka mencari jalan penyelesaian mereka sendiri, mereka lebih tahu dan arif soal Parti dan Ahli mereka sendiri. Kita juga tahu bagaimana kecewanya mereka yang bersama kompenan bagaimana mereka seperti ditipu bangsa sendiri, bukankah kita juga sudah merasainya sebelum nie?

Satu Lagi pekara yang mungkin tidak diperkatakan berkemungkinan belajar dari kesilapan dahulu, UMNO banyak belajar dari kesilapan lalu, amat mustahil siapa sahaja terutama ahli UMNO belum bersedia jika BN menang, lebih berhemah dan sudah bersedia menerima apa sahaja keputusan sekali pun Kalah sebagai pengakhirannya, mustahil orang  UMNO tidak meletakan sedikit keraguan sebelum PRU 13 yang lalu, lebih bersedia malah pasrah dengan kententuan takdir bila melihat parti makin goyah dengan  pelbagai pendedahan dan paling mencurigakan bila hampir 20 ribu ahli yang keluar parti, apa lagi dengan pelbagai pendedahan segala kepincangan mereka hanyalah untuk kuasa dan kekayaan. 

Apa pun kalau ditanya teman DS Najib sendiri pun rasanya sudah bersedia dengan perkatakan apa sekali pun terjadi. Menang atau kalah padanya adalah kententuan Allh swt yang berkehendak. Memang Najib sudah bersedia setelah segala usaha dilakukan untuk rakyat. Pada Aljubri pulak ternyata tidak sesekali boleh menerima atas apa yang bakal dihadapinya nanti. 

Sebaliknya berbeza dengan Pakartun Roket yang dipimpin oleh Aljubri,  mereka tidak sesekali boleh menerima kekalahan, hanya menang sahaja kegagalan juga tidak akan diterima sebagai kadaq dan kadar, mungkin kepada ahli yang dilembukan  merasakan mereka tidak lari menerima kekalahan. Ti mustahil buat Aljubri

Nampaknya menolak mungkin bolah dijadikan Modal bahawa BN dan UMNO takut dan tak boleh menerima kekalahan di PRU 13 ini, sebaliknya kita pun paham, macamana nak terima kenyataan nie kerana maklumnya kita cukup tahu segala yang dibelanjakan untuk perhimpunan dan gerakan yang menelan belanja Puluhan juta ringgit termasuk untuk menghadapi PRU lalu bukan datang bergolek atau jatuh dari langit. Potong cakap la... Taukey (sponser) mesti merah muka beb! Pelaburan sudah hancor lagi mau cerita kerana rakyat! Hehehe mau kencing tak tus setahun yop! 


AMUKANMELAYU lembu di pegang kepada tali.....manusia di pegang pada janji....jika janji di dustai....munafiklah jadinya diri.